Kalimantan Barat Disorot Jadi Kawasan Potensial untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

JurnalPatroliNews – Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa Provinsi Kalimantan Barat menyimpan beragam sumber energi yang berpotensi besar untuk dikembangkan sebagai pembangkit listrik, termasuk energi nuklir.

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) periode 2025 hingga 2034, Kalimantan Barat memiliki potensi dari berbagai sumber, seperti tenaga air, biomassa, biogas, batubara, hingga mineral strategis seperti uranium dan thorium yang memungkinkan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Sumber energi nuklir di wilayah ini terutama ditemukan di Kabupaten Melawi. Data dari Atlas Geologi Sumber Daya Mineral dan Energi milik Kementerian ESDM mencatat bahwa total kandungan uranium dan thorium di kawasan tersebut mencapai sekitar 24.112 ton.

“Di Kabupaten Melawi, potensi uranium mencapai kurang lebih 24.112 ton. Namun, pemanfaatannya sebagai energi utama masih menanti arah kebijakan dari pemerintah dan hasil studi kelayakan mengenai pembangunan PLTN,” tulis dokumen RUPTL tersebut, dikutip Minggu (29/6/2025).

Dalam dokumen yang sama, dijelaskan bahwa pembangunan pembangkit listrik berbasis nuklir mensyaratkan beberapa hal krusial. Di antaranya adalah jaminan pasokan bahan bakar yang stabil, sistem pengelolaan limbah radioaktif yang aman, serta pengawasan operasional ketat sesuai dengan standar internasional yang ditetapkan oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan regulasi dalam negeri.

Sebagai bagian dari persiapan, pemerintah melalui lembaga BATAN/BRIN telah menggelar sejumlah studi lokasi di berbagai wilayah. Survei tapak ini melibatkan penilaian aspek geoteknik, potensi gempa, serta kemungkinan risiko bencana alam lainnya.

Dari hasil survei terhadap 28 lokasi, seluruhnya dinilai layak dikembangkan menjadi wilayah operasional PLTN, dengan estimasi total kapasitas hingga 70 gigawatt (GW).

Berdasarkan hasil kajian dan kebutuhan sistem ketenagalistrikan nasional, tahap awal pengembangan PLTN akan difokuskan pada dua wilayah utama, yaitu sistem kelistrikan Sumatera dan Kalimantan.

Komentar