Kedatangan Zakir Naik ke Indonesia Disambut Positif oleh Muhammadiyah dan MUI

JurnalPatroliNews – Jakarta – Kedatangan dai internasional asal India, Zakir Abdul Karim Naik atau lebih dikenal sebagai Dr. Zakir NaikZakir NaikZakir Naik, ke Indonesia tak menuai keberatan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menyatakan bahwa kehadiran Zakir Naik merupakan hal yang wajar, mengingat reputasinya sebagai pakar perbandingan agama.

“Tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Beliau adalah seorang ahli dalam bidang perbandingan agama,” ujar Anwar saat dihubungi awak media pada Jumat, 4 Juli 2025.

Ia turut menyampaikan harapan agar rangkaian kegiatan dakwah Zakir Naik di berbagai wilayah Indonesia berjalan sukses tanpa hambatan.

“Semoga seluruh acara beliau di berbagai lokasi bisa berlangsung dengan baik dan membawa manfaat,” tambah Anwar.

Sikap serupa juga diungkapkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI, M. Cholil Nafis, menyampaikan bahwa inti dari dakwah adalah seruan untuk berbuat kebaikan. Ia mengajak masyarakat untuk menyambut pesan-pesan positif dari kegiatan Zakir Naik di Indonesia.

“Selamat datang di tanah air. Harapannya tentu semoga kehadiran beliau membawa kebaikan dan pesan perdamaian,” ucap Cholil saat diwawancarai, Rabu (2/7).

Menurut Cholil, dakwah Zakir Naik sebaiknya dimaknai sebagai ajakan membangun nilai-nilai toleransi dan harmoni antarumat beragama.

Zakir Naik sendiri dikenal luas di dunia Islam, namun juga tak lepas dari kontroversi karena beberapa pandangannya yang dianggap memicu polemik di sejumlah negara. Meski begitu, banyak yang tetap mengapresiasi kapasitas intelektualnya dalam berdialog antaragama.

Selama di Indonesia, Zakir Naik dijadwalkan melakukan safari dakwah di berbagai kota. Dimulai dari Solo pada 8 Juli, ia dijadwalkan memberikan ceramah di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Setelah itu, ia akan melanjutkan kegiatan ke Malang pada 10 Juli. Agenda berikutnya berlangsung di Bandung pada 12–13 Juli. Safari dakwahnya akan ditutup di Jakarta, tepatnya di Lapangan Bola Aldiron, Pancoran, Jakarta Selatan, pada 18–20 Juli 2025.

Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi momentum positif dalam memperkuat nilai-nilai dakwah yang damai dan mencerdaskan.

Komentar