Dengan beroperasinya RDMP Balikpapan, kilang ini akan mampu memproduksi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan standar kualitas global Euro 5. Produksi harian diharapkan meningkat dari 260 ribu barel menjadi 360 ribu barel per hari, yang akan membantu mengurangi impor BBM ke Indonesia.
“Jika proyek ini berhasil, mayoritas kebutuhan domestik bisa dipenuhi. Sebaliknya, tanpa proyek ini, kita harus mengimpor 60% BBM,” tambah Arifin.
Investasi Besar
Direktur Utama PT KPI, Taufik Adityawarman, menjelaskan bahwa nilai investasi untuk pembangunan proyek RDMP Balikpapan mencapai US$ 7,4 miliar atau setara Rp 118,02 triliun (dengan kurs Rp 15.949 per US$). Investasi ini terdiri dari US$ 4,3 miliar ekuitas dan US$ 3,1 miliar yang diperoleh melalui pinjaman yang didukung oleh Export Credit Agency (ECA).
“Saat ini progres pembangunan sudah mencapai 91,6%. Kami masih memiliki waktu hingga September 2025 untuk mencapai 100%,” ungkap Taufik pada Senin (12/8/2024).
Taufik optimis bahwa proyek RDMP Balikpapan akan selesai sesuai target meskipun masih ada tantangan yang harus diatasi. “Jadwal forecasting untuk penyelesaian pada September 2025 masih bisa tercapai,” tandasnya.
Komentar