Kode Penyambutan Puan Maharani Apakah Sinyal Lampu Hijau Dukungan Kepada Sosok Figur Ganjar Pranowo

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Puan Maharani, Ketua DPR-RI, mengunjungi Solo, Jawa Tengah, dalam Kunjungan Kerja, hari ini. Terlihat, Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng, nampak menyambut tamu istimewa tersebut. Selama ini, nada- nada minor diantara kedua figur sentral kader banteng moncong putih itu, seperti kelihatan berseteru. Namun, setelah penyambutan itu, keduanya terlihat Mesra.

Samuel F. Silaen, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), menyoroti pertemuan kedua Tokoh Nasional dari yang Partai yang sama.

“Pastinya Partai Politik banyak pertimbangan dalam menentukan siapa sosok figur atau tokoh, kader partai yang mumpuni, teruji siap tempur di medan pertandingan pilpres 2024, tentunya sosok figur yang dapat diterima seluruh rakyat Indonesia dari Merauke sampai ke Sabang, sebagai pelayan rakyat,” ujarnya, di Jakarta, Jum’at (25/11/22).

Dikandang banteng moncong putih ada dua figur yang namanya sedang naik daun untuk maju di perhelatan pilpres 2024 nanti, keduanya terus menggeliat ditengah-tengah masyarakat, siapa gerangan yang akan mendapatkan tiket pencapresan 2024? Puan Maharani atau Ganjar Pranowo, mari kita tunggu saja siapa yang tugaskan PDI-P, “tutur Silaen.

Karena kedua figur tersebut digadang- gadang sebagai kandidat calon presiden (capres) yang akan didukung untuk maju di pilpres 2024 nanti. Dua sosok itu merupakan kader keras PDI-P yang sudah tidak diragukan lagi ketokohannya. Permasalahannya ialah tingkat elektabilitas masing- masing cukup kontras, “setir Silaen menurut hasil lembaga survei.

Meski selama ini hasil lembaga survei Ganjar Pranowo lebih tinggi elektabilitasnya. Bila dibandingkan diantara kader- kader PDIP lainnya. Ini juga sebagai salah satu pertimbangan dari sekian kriteria capres yang akan didukung PDI-P jika ingin dapat dukungan dari pemilihnya. Menyuguhkan kader atau biasa disebut petugas partai disukai untuk dipilih rakyat, “ungkap aktivis organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) itu.

Komentar