Kontribusi TKI Lebih Tinggi Dibanding TKA, Ekonom Desak Pemerintah Lebih Perhatikan Tenaga Kerja Migran

JurnalPatroliNews – Jakarta – Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dinilai memiliki kontribusi yang jauh lebih besar terhadap pendapatan nasional dibanding Tenaga Kerja Asing (TKA) yang bekerja di Indonesia. Hal ini terungkap dari analisis terbaru Ekonom Bright Institute, Prof. Awalil Rizky, terkait arus devisa masuk dan keluar dalam negeri.

Menurut Prof. Awalil, pada Triwulan I-2025, arus masuk devisa dari kompensasi dan remitansi TKI mencapai 4.213 juta Dolar AS. Sementara sepanjang tahun 2024, angkanya tercatat sebesar 16.039 juta Dolar AS.

“Nilai arus masuk dari TKI masih lebih besar dibanding arus keluar dari TKA hingga saat ini,” ujar Prof. Awalil dalam keterangannya, Minggu (8/6/2025).

Sementara itu, arus keluar devisa untuk kompensasi TKA tercatat sebesar 2.752 juta Dolar AS pada Triwulan I-2025, dan 11.128 juta Dolar AS sepanjang 2024. Meski masih lebih kecil, peningkatannya dinilai lebih cepat dalam satu dekade terakhir.

“Terutama dalam bentuk kompensasi kepada pekerja migran jangka pendek, yang bekerja kurang dari satu tahun,” jelasnya.

Prof. Awalil juga menyoroti ketimpangan kontribusi per individu. Tercatat, jumlah TKI pada Triwulan I-2025 sebanyak 3,996 juta orang, sementara TKA hanya 145 ribu orang. Namun, kontribusi devisa per TKA secara individu jauh lebih tinggi.

Rinciannya, setiap TKI berkontribusi sekitar 1.054 Dolar AS pada Triwulan I-2025, atau 4.103 Dolar AS per tahun. Sebaliknya, kontribusi per TKA mencapai 18.979 Dolar AS pada periode tiga bulan, dan 75.189 Dolar AS dalam setahun.

“Dari uraian tersebut, terlihat bahwa kontribusi total TKI masih dominan, namun arus keluar untuk TKA mulai menunjukkan tren kenaikan yang signifikan,” katanya.

Melihat tren tersebut, Prof. Awalil mendorong pemerintah untuk lebih serius memberikan perhatian terhadap para TKI, termasuk dalam hal pelatihan dan peningkatan kompetensi agar dapat memperoleh pekerjaan yang lebih layak di luar negeri.

“Pemerintah sebaiknya lebih memperhatikan dinamika kontribusi TKI dan TKA ini. Salah satu langkah penting adalah mendorong peningkatan pendapatan para TKI, sehingga devisa yang masuk ke dalam negeri juga bertambah besar,” pungkasnya.

Komentar