Koops TNI Papua Lebih Efektif Berkat Pemanfaatan Terminologi OPM

JurnalPatroliNews – Papua – Penggunaan terminologi OPM (Organisasi Papua Merdeka) ternyata sangat efektif bagi Koops Habema TNI dalam menjaga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) di Bumi Papua.

Hal itu disampaikan pengamat politik dan militer Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting dalam keterangannya, Minggu (12/5).

“Pasukan dari tiga matra yang tergabung dalam Komando Operasi Habema (Harus Berhasil Maksimal) TNI berhasil melumpuhkan 24 personel OPM termasuk dua pimpinan tentara OPM serta merebut senjatanya dan empat markas OPM dalam tempo satu bulan,” kata Selamat Ginting.

Dia menambahkan bahwa perubahan istilah dari sebelumnya KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) atau KST (Kelompok Separatis Teroris) telah memberikan keuntungan psikologis bagi pasukan TNI dalam menghadapi tantangan di hutan-hutan Papua.

“Data-data orang yang bisa diperangi dari informasi Satgas Polri di Papua kepada Koops Habema TNI ditindaklanjuti dengan serbuan-serbuan cepat oleh Koops Habema TNI dalam perebutan tempat strategis pertempuran,” ujar Selamat Ginting.

Penggunaan istilah OPM juga dipopulerkan saat Jenderal Agus Subiyanto menjabat sebagai Panglima TNI, yang sekaligus membentuk Koordinasi Operasi Habema TNI.

“Jadi mereka efektif bertugas di wilayah hitam atau tempat yang dikuasai combatan OPM,” papar Ginting.

Lebih lanjut, Ginting menyatakan bahwa Koordinasi Operasi Habema TNI tidak hanya fokus pada aspek tempur, tetapi juga mengintegrasikan kegiatan intelijen dan pembinaan teritorial di wilayah konflik.

“Dengan pengelolaan operasi yang terkoordinasi dengan baik, mereka mampu mengurangi gangguan dari pihak lain,” paparnya.

Setelah wilayah berhasil diamankan oleh Koordinasi Operasi Habema TNI, Ginting menegaskan bahwa akan dilakukan serah terima kepada satuan lain untuk melanjutkan pembinaan masyarakat.

Dalam beberapa bulan terakhir, aktivitas OPM terus meningkat, menargetkan tidak hanya pos-pos TNI dan Polri, tetapi juga infrastruktur sipil seperti pasar, sekolah, rumah ibadah, rumah sakit, dan perumahan warga.

“Teror  yang dilakukan OPM jelas menimbulkan keresahan dan ketakutan masyarakat, karena itu harus ditumpas,” tandas Ginting.

Komentar