Koperasi Masa Depan Ekonomi Indonesia

Menteri Teten mengatakan dalam tiga tahun RPB yang dikelola oleh koperasi ini telah terbangun dan mulai dikembangkan untuk pengolahan produk turunan dari coklat, garam, rotan, bambu, kulit, cabe dan beberapa komoditi unggulan lainnya di sejumlah daerah.

“Inilah sejatinya masa depan ekonomi kita. Masa depan “lapangan pekerjaan kelas menengah” yang menjanjikan buat generasi muda hari ini dan ke depannya. Model ini pula yang kita percaya dapat mengoreksi sekaligus menaikkan pendapatan perkapita segenap rakyat kita sebesar 5 kali lipat di 2045 nanti,” tegas Menteri Teten.

Sebagaimana diketahui, saat ini pendapatan perkapita rakyat kita diperkirakan baru sekitar US$ 4.919 (2023). Untuk menjadi negara maju di 2045 nanti, pendapatan per 3 kapita ini harus bisa naik setidaknya 5 kali lipat.

Memberdayakan Anggota

Ia juga mengingatkan koperasi harus terlebih dahulu hadir sebagai pemberdaya anggota tidak boleh sekedar memenuhi ambisi sebagian pengurusnya saja. Dunia terus berubah, begitupun koperasi harus terus menyempurnakan gerakannya menjawab tantangan zaman yang terus berubah.

“Kami tidak bosan-bosannya mengingatkan agar akuntabilitas koperasi harus terus diperkuat, tata kelola koperasi harus semakin baik sehingga koperasi semakin dipercaya oleh masyarakat. Kita ingin koperasi menjadi pilihan rasional bagi tiap-tiap warga negara untuk menaruh harapan dan mengembangkan usahanya,” kata Menteri Teten.

Menteri Teten turut mengapresiasi seluruh pengurus dan anggota koperasi yang konsisten berkoperasi dan telah berkontribusi mengantarkan ekonomi Indonesia tumbuh semakin berkualitas seperti sekarang ini. Ia berharap tumbuh lebih banyak lagi koperasi sektor riil, sektor produktif yang mampu mengoptimalisasi pengelolaan sumber daya alam agar lebih adil dan menyejahterakan. Koperasi-koperasi yang menyediakan inovasi dan teknologi sehingga menjadi ekosistem usaha yang lebih menjanjikan bagi anak-anak muda untuk berkiprah.

Komentar