Korea Utara Resmi Bergabung dengan Perang Rusia-Ukraina, Teken Pakta Pertahanan dengan Putin

JurnalPatroliNews – Jakarta – Korea Utara semakin mendalam terlibat dalam perang antara Rusia dan Ukraina setelah menandatangani pakta pertahanan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Perjanjian yang ditandatangani pada Senin (11/11/2024) ini berisi kesepakatan tentang kerja sama keamanan antara kedua negara, yang mengharuskan Rusia dan Korea Utara untuk saling memberikan bantuan militer tanpa penundaan jika salah satu negara diserang.

Dalam pembacaan perjanjian itu, kedua negara juga berjanji untuk bekerja sama di tingkat internasional, termasuk untuk menanggapi sanksi Barat dan menyelaraskan posisi mereka di forum internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Kerja sama ini memperlihatkan semakin eratnya hubungan Rusia dengan Korea Utara, yang telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung Putin dalam konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.

Keterlibatan langsung Korea Utara dalam perang ini terungkap setelah negara tersebut mengirim pasukannya untuk bergabung dengan Rusia di wilayah Kursk, yang merupakan salah satu titik konflik utama di Ukraina.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengonfirmasi bahwa setidaknya 11.000 tentara telah ditempatkan di kawasan tersebut. Pada akhir pekan, laporan dari The New York Times menyebutkan bahwa sekitar 50.000 tentara dari Rusia dan Korea Utara diperkirakan akan terlibat dalam serangan besar untuk mengusir pasukan Ukraina dari wilayah Kursk.

Pasukan tidak hanya terlibat dalam operasi di Kursk, tetapi juga di wilayah Belgorod. Menurut laporan CNN, pasukan Korut sudah berpartisipasi dalam operasi tempur langsung, dengan mengerahkan pasukan artileri spesialis dan penembak jitu.

Yuriy Fedorenko, seorang komandan Ukraina, mengungkapkan bahwa Korut kini menjadi “sumber daya signifikan” dalam perang ini, dengan sejumlah besar tentara ditempatkan di garis depan untuk memperkuat serangan Rusia.

Korut diperkirakan mengirimkan tiga brigade penuh yang terlibat dalam pertempuran langsung. Fedorenko mengatakan bahwa pasukan Korea Utara ini akan digunakan dalam operasi ofensif di wilayah yang lebih luas, yang bisa mencakup daerah pendudukan Ukraina.

“Tiga brigade penuh darah dari Korea Utara merupakan sumber daya yang signifikan,” katanya, menambahkan bahwa penguatan pasukan ini menunjukkan intensifikasi dari pertempuran yang semakin sengit.

Dengan keterlibatan yang semakin mendalam dalam perang ini, pertempuran di Ukraina diperkirakan akan semakin meluas dan meningkat, mengingat besarnya dukungan militer yang diberikan oleh kedua negara yang kini berada dalam aliansi yang lebih kuat.

Komentar