KPAI: Setelah Gelar Pembelajaran Tatap Muka Muncul Sejumlah Kasus Covid-19 di Sumbar

JurnalPatroliNews – Sumbar,– Sepanjang tahun 2020, Komisi Perlindungan Anak Indonesia sudah melakukan pengawasan kepada 49 sekolah di 21 kabupaten/kota pada delapan provinsi.

Pada tahun 2021, terhitung Januari sampai April, KPAI sudah melakukan pengawasan ke sejumlah sekolah yang melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), diantaranya di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Wonosobo, Kota Administrasi Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat, Kota Batam, Kota Padang dan Kabupaten Tasikmalaya.

Adapun, daftar sekolah yang diawasi yaitu SMK Negeri 9 Kota Bandung, SMPN 1 Kota Cimahi, SDN Kenari 08 Jakpus, SMKN 32 Jaksel dan MTs Negeri 32 Jaksel. Ada juga sekolah yang tidak termasuk piloting uji coba PTM terbatas yang diawasi penyiapan buka sekolahnya yaitu SMKN 57 Jaksel dan SMPN 106 Jaktim.

Ada sejumlah daerah yang pengawasannya menggunakan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) dan jaringan guru Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) yaitu untuk wilayah Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Kepulauan Riau (Kota Batam). Jadi, sepanjang 2020 sampai April 2021, KPAI sudah melakukan pengawasan langsung penyiapan maupun uji coba PTM total di 56 sekolah.

Penilaian kesiapan PTM dilakukan KPAI dengan menyusun daftar periksa PTM yang terbagi atas empat bagian besar yaitu kesiapan infrastruktur Adaptasi Kebiasaan Baru (ABK) (nilai maksimal 30), kesiapan protokol kesehatan/SOP AKB (nilai maksimal 30), pemasangan petunjuk, tanda panah, prokes/SOP di tiap ruang serta sosialisasi prokes/SOP AKB ke seluruh warga sekolah, termasuk orang tua siswa (nilai maksimal 30), dan adanya kerja sama tertulis antara pihak sekolah dengan fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas, klinik maupun rumah sakit untuk mengatasi keadaan darurat misalnya siswa pingsan di sekolah atau saat masuk lingkungan sekolah suhunya di atas 37,3 derajat (nilai maksimal 10).

“Hasil pengawasan tahun 2020 di 49 sekolah pada 21 kabupaten/kota menunjukkan bahwa mayoritas sekolah belum siap sebanyak 83,3 persen dan yang sudah siap hanya 16,7 persen. Namun, saat pengawasan tahun 2021, mayoritas sekolah sudah siap dengan nilai rata-rata 80-an berdasarkan daftar periksa PTM versi KPAI. Uraian berikut adalah hasil pengawasan PTM yang dilakukan KPAI pada Januari sampai April 2021,” urai Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti, Selasa (27/4).

Retno Listyarti telah melakukan pengawasan di sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Tegal, Kabupaten Magelang, Kota Semarang dan Kota Solo pada 2020 dan Kabupaten Wonosobo di tahun 2021. Pada April 2021, dari hasil pemantauan KPAI, seluruh kabupaten/kota di Jateng mulai melakukan uji coba PTM secara terbatas. Satu kabupaten/kota masing-masing melakukan uji coba terbatas dengan hanya lima sekolah di jenjang SMP dan SMA/SMK, termasuk Madrasah.

Hasil pengawasan di SMAN 1 dan SMPN 1 Kabupaten Wonosobo menunjukkan kesiapan daerah maupun sekolah dalam melakukan uji coba PTM secara terbatas, penilaian kesiapan daftar periksa versi KPAI mecapai angka di atas 80. Hanya ada sedikit catatan perbaikan yang disampaikan KPAI kepada pihak sekolah dan dinas pendidikan, diantaranya adalah pengaturan meja baca di ruang perpustakaan dan pengaturan kursi serta pembatas mika plastik untuk ruang konseling peserta didik sebagai bentuk layanan Bimbingan Konseling (BK) di satuan pendidikan pada masa pandemi Covid-19.

“KPAI mengapresiasi Pemprov Jawa Tengah yang sangat hati-hati melakukan uji coba PTM di wilayahnya. Seluruh kabupaten/kota yang menggelar uji coba PTM dibatasi hanya lima per kabupaten/kota, jumlah siswa yang diperkenankan mengikuti uji coba PTM juga hanya kurang lebih sekitar 20 persen saja. Sebelum perluas uji coba, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah akan melakukan evaluasi terlebih dahulu,” ujar Retno Listyarti.

Selain itu, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Jateng bersinergi dalam mengawal uji coba PTM. Dinas kesehatan juga melakukan pendampingan dengan pihak sekolah melalui puskesmas terdekat, misalnya dalam memberikan petunjuk situasi darurat yang membutuhkan peran tenaga kesehatan dan arahan membuat ruang isolasi sementara di dekat pintu gerbang sekolah.

Kehati-hatian dengan meminimalkan resiko melalui mitigasi resiko juga dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Uji coba PTM terbatas di Jakarta juga hanya diikuti oleh 85 sekolah dari 11 ribu sekolah yang ada. Pemprov DKI juga membuka kanal pengaduan PTM terbatas untuk mendapatkan masukan dari masyarakat.

“Pada Jumat (23/4) lalu digelar rapat evaluasi uji coba PTM terbatas di DKI Jakarta untuk melakukan perluasan jika memang tidak ditemukan kasus setelah dua minggu buka sekolah, maka Pemprov DKI Jakarta akan mempertimbangkan perluasan atau penambahan sekolah yang mengikuti uji coba PTM secara terbatas,” ungkap Retno Listyarti.

Positivity rate Covid-19 di Sumatera Barat menyentuh rekor baru yakni 17,6 persen. Angka itu tercatat berdasarkan hasil tes pada Selasa (20/4). Pemantauan KPAI di Sumbar dilakukan dengan bantuan jaringan guru FSGI. Diantaranya SMAN 2 Kota Padang sudah melakukan PTM terbatas sejak Januari 2021 dan pada akhir Februari sampai minggu ketiga April tercatat pasien Covid-19 ada 10 orang terdiri dari dua siswa kelas XII dan delapan guru dan keluarganya, namun hingga hari ini sekolah tetap dibuka.

Sebelumnya, pada Maret 2021, SMAN 1 Sumbar yang merupakan sekolah berasrama ditemukan kasus penularan Covid-19 sebanyak diduga karena tidak taat protokol kesehatan. Jumlah siswa positif Covid-19 di kluster SMA 1 Sumbar, Padang Panjang cukup banyak yang semula 18 orang menjadi 61. Para siswa kemudian menjalani isolasi mandiri di asrama sekolah.

Kasus serupa juga terjadi di Pesantren Ar-Risalah Kota Padang potensi pasien postiif Covid-19 mencapai 122 peserta didik dan tiga pendidik. Seluruh peserta didik yang positif Covid-19 menjalani isolasi atau karatina terpisah per generasi dan dalam pantauan tenaga medis Klinik Risalah Medika dan secara rutin diberikan suplemen dan vitamin karena mayoritas peserta didik yang positif tanpa gejala (OTG). Sedangkan di IPDN Baso, Agam yang juga merupakan sekolah berasrama ada  25 orang praja terkonfimasi positif Covid-19.

“Selain itu, dalam bulan Ramadan ini ada kekhawatiran banyak pihak ketika siswa ikut pesantren atau pesantren Ramadan saat pulang berpotensi menjadi virus carrier, sehingga menjadi ancaman bagi orang tua dan saudara terdekat mereka yang punya riwayat cormobid di rumah,” tambah Retno Listyarti.

Sehubungan dengan peningkatan positivity rate yang  mencapai 17,6 persen per 20 April di Sumbar maka KPAI menyampaikan rekomendasi. Pertama, KPAI mendorong dinas pendidikan provinsi maupun kabupaten/kota di seluruh Sumbar untuk melarang  kegiatan buka bersama dan pesantren Ramadan dipertimbangkan kembali, mengingat ada potensi besar terjadinya penularan Covid-19. Hal ini untuk mengurangi resiko penularan pada peserta didik yang notabene masih usia anak.

Kedua, KPAI mendorong dinas pendidikan provinsi maupun kabupaten/kota Sumbar untuk mengevaluasi pelaksanaan PTM pasca meningkatnya kasus Covid-19 bahkan mencapai positivity rate tertinggi yaitu sebesar 17,6 persen. Padahal IDAI menyarankan buka sekolah di suatu daaerah ketika angka positivity rate C-19 hanya 5 persen dan maksimal 10 persen ke bawah.

“KPAI mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadikan bulan april sampai Juni 2021 sebagai bulan persiapan PTM, nanti bulan juli 2021 barulah ujicoba PTM terbatas bukan PTM serentak karena belajar dari pengalaman negara-negara yang buka sekolah dan tidak tutup kembali. Kuncinya adalah pada kesiapan, baik kesiapan sekolah, orang tua maupun siswa dengan dukungan penuh daerah,” pungkas Retno Listyarti.

(askara)

Komentar