JurnalPatroliNews – Tangerang Selatan – Memasuki periode kedua pemerintahan Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan, Kota Tangerang Selatan justru menuai kritik tajam. Alih-alih mencatat prestasi, pemerintahan mereka dinilai gagal membawa perubahan signifikan dan justru mendapat sorotan negatif dari masyarakat.
Isu terbaru yang beredar luas di kalangan warga diwakili oleh Zulkarnain, atau yang akrab disapa Bang Zul, seorang tokoh masyarakat Tangerang Raya. Ia menyoroti dugaan adanya “Walikota dan Wakil Walikota bayangan” yang disebut-sebut berperan dalam pengambilan keputusan penting di pemerintahan. Sosok yang diduga sebagai penguasa di balik layar ini dikabarkan berasal dari kalangan pejabat di Sekretariat Daerah (Setda) dan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Tangsel.
“Diduga ada dua sosok berinisial B (laki-laki) dan A (perempuan) yang selama ini berperan sebagai Walikota dan Wakil Walikota bayangan. Mereka justru dianggap sebagai penghalang kebijakan strategis pemerintahan Kota Tangsel sejak awal Benyamin-Pilar menjabat,” ujar Bang Zul saat berbincang dengan wartawan, Kamis (20/3/2025).
Selain itu, pengurus Paguyuban Pedagang Rakyat (PAPERA) Kota Tangsel juga menyoroti kondisi birokrasi yang dinilai masih dikuasai oleh pejabat era lama, yang justru menghambat kemajuan.
“Semua pejabat lama seharusnya dicopot karena pemerintahan saat ini masih seperti benang kusut. Pembangunan banyak yang molor dan alasannya pun tidak masuk akal. Kami curiga banyak aktivis di Tangsel yang justru diam, mungkin sudah ‘masuk angin’,” sindir Hj Elsye Martinely.
Bang Zul menegaskan bahwa Tangsel saat ini menghadapi berbagai persoalan krusial yang belum terselesaikan, di antaranya:
- Kemacetan yang semakin parah tanpa solusi konkret.
- Masalah banjir yang terus terjadi meski sudah berulang kali dijanjikan penanganan.
- Pengelolaan sampah yang buruk, menyebabkan banyak tumpukan sampah di berbagai sudut kota.
- Pedagang kaki lima yang semakin menjamur tanpa ada penataan dari pemerintah.
- Pasar-pasar milik pemerintah yang justru sepi dan terbengkalai, menimbulkan kerugian bagi pedagang kecil.
“Sekda Tangsel seharusnya bertanggung jawab atas kondisi ini. Tapi, mana program kerjanya? Hasilnya nol besar!” tegas Zul.
Komentar