LaNyalla Sandang Gelar Pangeran Wira Nakha Laksana dari Kerajaan Mempawah

“Kami juga memiliki banyak wilayah yang kaya akan nilai historis. Kami ingin hal itu dipertahankan, jangan sampai tergerus oleh pembangunan. Kami ingin dijadikan lahan hijau,” tegasnya. 

YAM Paduka Raja juga memaparkan jika ada sungai, lalu Benteng Kota Batu yang menjadi bukti perjuangan. 

“Kami juga ingin membangun pusat seni dan budaya. Kami membantu memperkuat bangsa ini dari sisi budaya. Dengan berpegang teguh pada budaya, Indonesia akan menjadi bangsa yang besar,” katanya. 

Dalam sambutannya, LaNyalla sependapat dengan pernyataan YAM Paduka Raja jika Kerajaan dan Kesultanan memiliki kontribusi besar dalam membangun bangsa. Bahkan tak salah jika disebut bahwa Kerajaan merupakan salah satu pemegang saham Republik ini. 

“Fakta-fakta banyak yang menunjukkan bahwa Indonesia sebagai negara besar lahir dari sebuah peradaban yang besar dan unggul yaitu peradaban Kerajaan dan Kesultanan Nusantara. Dari merekalah kita mewarisi banyak tradisi dan nilai-nilai luhur,” papar mantan Ketua Umum PSSI itu.

Dengan alasan itu, sudah seharusnya Kerajaan dan Kesultanan Nusantara diajak dan diberi peran dalam pembangunan bangsa. 

Untuk itu, DPD RI terus menggelorakan rencana Amandemen perubahan ke-5 untuk mengembalikan hak kalangan non parpol sehingga bisa ikut menentukan wajah dan arah perjalanan Indonesia ke depan.

Dalam kunjungannya ini, LaNyalla didampingi sejumlah Senator, yaitu Erlinawati dan Sukiryanto dan Kalbar, Andi Muhammad Ihsan (Sulsel), juga Staf Khusus Ketua DPD RI Sefdin Syaifuddin. Turut hadir Ketua Tim Pokja Kerajaan Nusantara dan Sekjen MAKN, Raden Ayu Yani Wage Sulistyowati Keoswodidjoyo.

Sementara dari Kerajaan Panembahan Mempawah, hadir YAM Raja Mempawah XIII Pangeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim Karaeng To Manuru Patileka Patikenag I Lagaligo, Pangeran Naka Yudha Brigjen Pol Rudi Tranggono dan sejumlah keluarga besar Kerajaan.

Komentar