Jurnalpatrolinews – Washington : Para penasihat senior Presiden Trump mencegahnya melakukan serangan militer terhadap Iran pada minggu-minggu terakhir masa kepresidenannya untuk menghentikan program nuklirnya yang sedang berkembang, The New York Times melaporkan Senin.
Empat pejabat AS saat ini dan mantan pejabat AS mengatakan kepada Times bahwa presiden meminta penasihat senior dalam pertemuan Oval Office Kamis jika dia memiliki opsi untuk menyerang situs nuklir utama Iran.
Permintaannya datang sehari setelah Badan Energi Atom Internasional melaporkan bahwa cadangan uranium negara itu 12 kali lebih tinggi daripada yang diizinkan berdasarkan kesepakatan nuklir Iran yang ditinggalkan pemerintah pada 2018. Badan pengawas internasional juga melaporkan Iran tidak mengizinkan para pengawas memasuki lokasi di mana di sana. adalah bukti aktivitas nuklir masa lalu.
Penasihat yang mendesak presiden agar tidak melakukan serangan semacam itu dilaporkan termasuk Wakil Presiden Mike Pence, Sekretaris Negara Mike Pompeo, Penjabat Sekretaris Pertahanan Christopher Miller dan Jenderal Mark Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan.
Para penasihat memperingatkan bahwa tindakan AS seperti itu dapat meningkatkan ketegangan dengan Iran dan dapat menyebabkan konflik yang lebih besar. Pejabat administrasi yang mengetahui pertemuan tersebut mengatakan kepada Times bahwa para pejabat meninggalkan pertemuan tersebut karena mengira serangan rudal tidak dipertimbangkan.
Para pejabat mencatat bahwa presiden mungkin masih memeriksa cara-cara untuk menjatuhkan Iran dan sekutunya seperti milisi di Irak, lapor Times.
Komentar