JurnalPatroliNews – Jakarta – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menyatakan keprihatinannya terhadap konflik yang sedang berlangsung antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Menurut Ma’ruf Amin, PKB dan PBNU seharusnya tidak saling campur tangan karena kedua organisasi tersebut tidak memiliki hubungan struktural.
“Hubungan PBNU dengan PKB sebenarnya bersifat aspiratif, kultural, dan historis. Tidak ada hubungan struktural di antara keduanya,” ujar Ma’ruf Amin dalam sebuah wawancara video yang dikutip pada Kamis (1/8).
Mantan Ketua Dewan Syuro PKB ini menjelaskan bahwa PKB hanya menyuarakan aspirasi PBNU di ranah politik, sementara PBNU seharusnya fokus pada pembangunan keumatan.
Oleh karena itu, intervensi satu sama lain tidak seharusnya terjadi, karena masing-masing memiliki independensi di bidangnya.
“Konflik tidak perlu terjadi. Seharusnya mereka bisa bekerja sama dengan baik dan menjalankan tugas masing-masing. PBNU fokus pada pembangunan keumatan, dan PKB pada politik,” jelasnya.
Ma’ruf menilai konflik ini terjadi karena adanya ketidaksesuaian dalam tugas dan tanggung jawab. Ia berharap kedua pihak tetap berada di jalurnya dan fokus pada tugas masing-masing.
“Kita harapkan tidak ada lagi konflik. Masing-masing harus berada di jalurnya dan fokus pada tugas masing-masing, sehingga tidak terjadi konflik,” tutup Ma’ruf.
Konflik ini muncul setelah pembentukan tim lima atau panitia khusus (Pansus) yang dianggap sebagai upaya PBNU untuk merebut kembali PKB.
Wacana ini muncul sebagai respons terhadap Pansus Angket Haji 2024 di DPR RI yang menemukan dugaan banyak pelanggaran dalam pelaksanaan ibadah Haji tahun ini.
Komentar