JurnalPatroliNews – Jakarta – Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, kembali membahas momen unik soal nasi goreng saat hadir dalam ajang Trisakti Tourism Award (Desa Wisata) 2025 yang digelar di Jakarta Pusat, Kamis (8/5).
Dalam sambutannya, Megawati dengan gaya khasnya menyelipkan cerita ringan mengenai keahliannya di dapur. Ia berseloroh bahwa dirinya bisa diterima jika mendaftar menjadi seorang chef.
“Kalau saya daftar jadi koki profesional, pasti lolos. Sudah pernah jadi presiden, ketua umum partai pula, masa disuruh masak terus?” ucapnya sambil tertawa, disambut gelak audiens.
Tak berhenti di situ, Megawati membocorkan bahwa Presiden Prabowo Subianto ternyata berkali-kali meminta dibuatkan nasi goreng olehnya. Ia menyebut permintaan itu sering diulang Prabowo dengan nada bercanda.
“Masih suka nanya tuh… ‘Kapan nih saya dibikinin nasi goreng lagi, Mbak?’ Ya siapa lagi yang maksudnya kalau bukan Presiden sekarang,” tutur Megawati, setengah bergurau.
Ia juga mengungkapkan bahwa Prabowo sangat menyukai masakan nasi goreng buatannya, bahkan menyampaikan bahwa hidangan itu memberi kesan tersendiri bagi sang presiden. Megawati sempat bercanda kepada para kader, menawarkan nasi goreng buatannya, namun dengan catatan: harus bayar.
“Siapa yang mau saya masakin nasi goreng? Tapi bayar ya, saya juga punya beban pikiran,” ujarnya, memancing tawa lagi dari para hadirin.
Sebelumnya, dalam pidato politik saat peringatan HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Januari 2025 lalu, Megawati sudah menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki konflik pribadi dengan Prabowo.
Ia menjelaskan, sebagai sesama ketua umum partai, wajar jika merasa kesal ketika melihat kadernya diganggu pihak lain. Hal ini bukan berarti permusuhan, tapi bentuk empati terhadap perjuangan politik.
“Kalau saya melihat anak buah saya diganggu, tentu saya marah. Saya yakin Pak Prabowo juga akan merasakan hal yang sama kalau itu terjadi padanya,” ungkap Megawati.
Momen Megawati memasakkan nasi goreng untuk Prabowo sendiri pernah terjadi saat pertemuan keduanya pada 24 Juli 2019 di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Ia mengaku bahwa meski sedang pusing dengan banyak hal kala itu, ia tetap memasakkan hidangan sederhana tersebut.
“Saat itu saya sedang banyak pikiran, tapi tetap saya buatin. Tapi kalau situasi sedang tidak nyaman, ya saya bisa saja tidak ingin bertemu,” pungkasnya.
Komentar