Melalui Optimalisasi MoU, Smesco Genjot Potensi 40 UMKM Binaan

Jurnalpatrolinews – Jakarta, Guna memaksimalkan potensi UMKM di Indonesia, termasuk penyampaian strategi yang dibutuhkan agar bisnis dapat naik kelas dan menjangkau pasar yang luas, Smesco Indonesia akan segera mengimplementasikan pelaksanaan dengan puluhan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) yang telah dilakukan dengan berbagai pihak.

“Kita sudah MoU dengan 40 pihak instansi dan swasta, di 2021 kita ingin semua MoU bisa diimplementasikan secara baik dan secara riil, nyata di lapangan,” kata Direktur Utama Smesco Indonesia, Leonard Theosabrata dalam Webinar Outlook Transformasi Koperasi dan UMKM 2021 ‘Menuju Koperasi Modern, UMKM Naik Kelas dan Wirausaha Produktif’, Selasa (29/12/2020).

Leonard mengharapkan, pada tahun 2021, UMKM binaan Smesco yang merupakan brand dari Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM ini diharapkan dapat berkembang sejalan dengan diterimanya akses ke pembiayaan. Apalagi, akses UMKM ke perbankan juga masih sangat rendah. Di mana, menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM yang baru mendapatkan pembiayaan perbankan hanya sekitar 19,4 persen imbas kurangnya literasi pembiayaan UMKM.

Lebih lanjut, meski masih dalam masa pandemi, para pelaku UMKM diharapkannya juga untuk tetap terus bersemangat dalam menjalankan usahanya. Smesco sendiri telah memiliki beberapa program katalis kedepannya seperti Sparc Campus dan Sparc Trade.

“Bahwa di 2021 walaupun tantangannya lebih besar, karena di awal biasanya akan sulit ekonomi, tapi secara potensi kalau bisa kita kerjakan PR (pekerjaan rumah) kita seharusnya potensi ekonomi di Indonesia akan jauh lebih baik daripada di 2020,” ungkap Leonard.

Terkait MoU, Smesco baru saja menjalin satu kerja sama lagi dengan PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) melalui program kemitraan UMKM yang menaungi toko kelontong SRC. Kerja sama dengan Smesco dilakukan agar produk-produk UMKM yang terdapat di Pojok Lokal toko kelontong SRC mendapat kesempatan lebih dikenal lebih luas.

Demikian juga produk UMKM binaan Smesco yang akan mendapatkan akses untuk mendistribusikan di jaringan SRC yang tersebar di seluruh Indonesia. SRC dan UMKM binaan Smesco juga akan ikut serta dalam promosi dan penjualan produk secara digital seperti aplikasi e-Brochure yang diterbitkan Smesco.

Leonard mengatakan, kerja sama dengan pihak konsolidator seperti SRC akan membantu UMKM khususnya di level mikro agar dapat terintegrasi ke dalam ekosistem UMKM yang mumpuni.

“Hal ini dimulai dari program-program UMKM yang sedang berjalan yakni pendataan, pelatihan, dan program pendampingan untuk membentuk sebuah ekosistem atau supply chain yang baik,” ujarnya.

Setelah itu, semua program itu akan diarahkan pada tujuan utama yakni peningkatan penjualan. Smesco bertujuan membangun program dan inisiatif lewat kerja sama dengan berbagai pihak termasuk SRC, harapannya implikasi dari kerja sama ini akan meningkatkan penjualan para UMKM.

“Ketika UMKM yang terkoneksi dan terintegrasi dengan baik ini didukung oleh pemerintah, akan bisa menjadi satu model kerja sama yang baik antara pemerintah dan swasta,” ujarnya.

Dia mengatakan kerja sama strategis ini bersifat saling menguntungkan dan transaksional business to business. Ke depannya kerja sama ini akan meningkatnya penjualan para UMKM.

(*/red)

Komentar