JurnalPatroliNews – Jakarta –Â Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara, menegaskan pentingnya pengembalian dana para konsumen apartemen Meikarta. Total uang yang harus dikembalikan mencapai Rp 26,85 miliar.
Berdasarkan data dari sistem BENAR-PKP (Bantuan Edukasi dan Asistensi Ramah untuk Pengaduan Konsumen Perumahan), hingga tanggal 23 April 2025 pukul 12.00 WIB, tercatat 118 aduan terkait proyek Meikarta. Dari jumlah tersebut, 66 pembeli melakukan pembayaran secara tunai, sedangkan 52 lainnya memilih jalur Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).
Sebanyak 102 konsumen telah melaporkan secara detail jumlah dana yang telah mereka bayarkan untuk unit apartemen. Sementara itu, Ara memberikan waktu tambahan hingga 1 Mei 2025 bagi mereka yang belum menyerahkan informasi lengkap. Ia juga menugaskan timnya untuk merampungkan proses pendataan 16 konsumen yang masih tertinggal, dengan batas akhir hingga 1 Juni 2025.
“Solusinya hanya dua: apakah menunggu unitnya diserahkan atau dana dikembalikan. Dan saya pastikan akan ada penyelesaian,” kata Ara saat menggelar pertemuan di ruang kerjanya, lantai 21 Gedung Wisma Mandiri 2, Jakarta, Rabu (23/4/2025).
Tak hanya menekan Lippo Group, Ara juga memberikan tenggat waktu tiga bulan — hingga 23 Juli 2025 — untuk melakukan pembayaran dana kepada konsumen. Dalam upaya menyelesaikan masalah ini, Ara bahkan rela menyerahkan seluruh gaji yang pernah diterimanya saat menjadi penasihat di rumah sakit milik Lippo, Siloam Hospitals, yang mencapai Rp 100 juta per bulan.
“Saya pernah jadi advisor di Siloam, digaji Rp 100 juta per bulan. Saya siap menyerahkan seluruh gaji itu demi membantu menyelesaikan masalah ini,” ucapnya tegas.
Ara pun optimistis konflik ini bisa dituntaskan dalam waktu dekat. Ia mendorong para konsumen Meikarta yang telah menyampaikan keluhan untuk segera melengkapi data pendukung agar proses penanganan berjalan lebih cepat dan efisien.
Komentar