Menteri Pakistan Ancam India dengan Serangan Nuklir Usai Insiden Kashmir

JurnalPatroliNews – Ketegangan antara Pakistan dan India kembali memanas setelah Menteri Perkeretaapian Pakistan, Hanif Abbasi, mengeluarkan ancaman keras kepada New Delhi.

Dalam pidatonya yang disiarkan pada Minggu (27/4/2025), Abbasi memperingatkan bahwa Pakistan siap menggunakan kekuatan nuklir jika India terus mengambil langkah yang dianggap memicu konflik.

Pernyataan tegas itu muncul setelah insiden serangan teroris di wilayah Kashmir yang dikuasai India pada 22 April lalu, yang menewaskan 26 orang, termasuk wisatawan dari India dan Nepal. Abbasi menyatakan Pakistan memiliki ratusan rudal dan 130 hulu ledak nuklir, yang “bukan sekadar dipamerkan,” sambil menegaskan bahwa posisi persenjataan tersebut tersebar di seluruh negeri dan siap digunakan.

“Saya ingin mengingatkan India, rudal balistik kami sudah mengarah kepada Anda. Kami tidak menyimpan senjata ini untuk hiasan,” ujar Abbasi, dikutip oleh RT pada Senin (28/4/2025).

Situasi semakin memanas setelah pemerintah India mengumumkan penangguhan sepihak Perjanjian Perairan Indus — kesepakatan vital yang mengatur distribusi air sungai antara kedua negara. Menanggapi langkah itu, Abbasi memperingatkan bahwa gangguan terhadap pasokan air dapat memicu “perang besar.”

India, dalam pernyataannya, menegaskan bahwa penangguhan perjanjian akan terus diberlakukan hingga Pakistan berhenti mendukung aktivitas terorisme lintas batas secara kredibel.

Sebelumnya, hubungan kedua negara memang sudah tegang, namun serangan di Lembah Baisaran — kawasan wisata di Kashmir — memperburuk suasana. India menuding Pakistan berperan dalam menyusupkan militan, meski Islamabad dengan tegas membantah tuduhan tersebut.

Front Perlawanan, kelompok bersenjata yang disebut-sebut berafiliasi dengan Lashkar-e-Taiba berbasis di Pakistan, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Polisi India bahkan mengidentifikasi dua dari para pelaku sebagai warga negara Pakistan.

Dalam respons lanjutan, India memutuskan untuk menurunkan tingkat hubungan diplomatik, mengusir diplomat Pakistan, serta menutup perbatasan darat antara kedua negara. Pakistan pun membalas dengan langkah serupa, sambil terus menuduh India melakukan penindasan terhadap mayoritas Muslim di Kashmir.

Menurut laporan NDTV, baku tembak di sepanjang Garis Kontrol (LoC) di Kashmir terus berlangsung selama tiga malam berturut-turut. Selain itu, pasukan India meningkatkan operasi antiterorisme di wilayah perbatasannya.

Komentar