Rencana rekonstruksi Mesir tertuang dalam dokumen setebal 112 halaman, yang mencakup peta pengembangan ulang wilayah tersebut, termasuk desain perumahan baru, taman, pusat komunitas, pelabuhan komersial, pusat teknologi, hotel tepi pantai, serta bandara.
Proyek ini direncanakan berlangsung selama lima tahun. Tahap awal selama dua tahun akan menelan biaya $20 miliar dan mencakup pembangunan 200.000 unit rumah.
Israel diperkirakan tidak akan menentang jika Gaza dikelola oleh entitas Arab, asalkan Hamas tidak lagi memegang kendali, menurut sumber yang mengetahui situasi ini.
Draf komunike akhir juga menyerukan komunitas internasional dan lembaga keuangan untuk segera mendukung rencana rekonstruksi Gaza yang diusulkan Mesir. Selain itu, para pemimpin Arab dikabarkan akan mengusulkan penyelenggaraan pemilihan umum di Gaza dan Tepi Barat dalam waktu satu tahun.
Meski demikian, upaya untuk melucuti senjata Hamas dan menghapus pengaruh politiknya diperkirakan akan menghadapi tantangan besar. Menurut sumber yang dekat dengan kelompok tersebut, Hamas kehilangan ribuan pejuang dalam konflik terbaru, yang menurut pejabat Palestina telah menewaskan lebih dari 48.000 orang.
Israel mengklaim bahwa sekitar 20.000 anggota Hamas telah terbunuh dan kelompok itu kehilangan kekuatan militernya sebagai satu entitas terorganisir. Namun, militer Israel menyebut bahwa kelompok Hamas masih mampu melakukan serangan sporadis berkat persediaan senjata yang disembunyikan di jaringan terowongan dan lokasi tersembunyi lainnya.
Komentar