Moeldoko Soroti Gangguan Ormas terhadap Investasi Otomotif: “Premanisme Harus Diberantas”

JurnalPatroliNews – Jakarta – Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko, kembali angkat bicara mengenai hambatan serius yang dihadapi sektor investasi otomotif di Indonesia.

Ia menyoroti gangguan yang dilakukan oleh sejumlah organisasi masyarakat (ormas), yang kerap kali bertindak seperti preman terhadap investor, baik lokal maupun asing.

Menurut Moeldoko, insiden seperti ini bukan hal baru dan telah berulang kali terjadi di berbagai sektor industri, termasuk otomotif. Ia menyebutkan bahwa di balik gangguan-gangguan tersebut kerap ada kepentingan tertentu, meskipun ia enggan menjelaskan lebih lanjut.

“Banyak sekali kepentingan yang bermain di balik gangguan itu,” ujarnya saat ditemui di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (29/4).

Salah satu contoh nyata gangguan tersebut dialami oleh dua pemain baru industri mobil listrik, BYD dan Vinfast, yang tengah membangun fasilitas produksi di Subang, Jawa Barat. Kedua perusahaan ini menghadapi tekanan dari kelompok-kelompok lokal saat proses pembangunan pabrik tengah berlangsung.

BYD, yang menggelontorkan dana sebesar Rp11,7 triliun untuk mendirikan pabrik di kawasan Subang Smartpolitan, menargetkan mulai produksi pada tahun 2026. Di sisi lain, Vinfast memulai pembangunan pabriknya sejak 2024 dengan investasi awal sekitar Rp3,2 triliun. Fasilitas Vinfast berdiri di atas lahan lebih dari 100 hektar dengan kapasitas produksi 50 ribu unit per tahun dan potensi menyerap hingga 3.000 tenaga kerja.

Moeldoko menekankan bahwa tindakan premanisme semacam ini bisa berdampak luas, termasuk terhambatnya penciptaan lapangan kerja. Ia pun mendukung penuh upaya pemerintah untuk menindak tegas kelompok yang mengganggu iklim investasi nasional.

“Investasi ini menyangkut masa depan angkatan kerja Indonesia, yang jumlahnya bisa mencapai 2,5 juta orang tiap tahun. Maka tidak boleh ada yang coba-coba mengacau. Kalau ada yang bertindak seperti preman, harus disikat habis,” tegas mantan Panglima TNI itu.

Moeldoko juga mengingatkan bahwa stabilitas dan keamanan menjadi kunci utama dalam menarik minat investor, terutama di sektor strategis seperti kendaraan listrik yang tengah berkembang pesat di Indonesia.

Komentar