JurnalPatroliNews – Tel Aviv – Di tengah meningkatnya ketegangan militer antara Israel dan Iran, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pesan langsung kepada rakyat Iran. Ia mengajak mereka untuk bangkit menentang kekuasaan yang disebutnya sebagai “rezim kejam dan menindas.”
“Ini saatnya rakyat Iran bersatu demi masa depan dan kebebasan, mengangkat bendera kebanggaan nasional dan warisan sejarah kalian,” ujar Netanyahu dalam pernyataan video, dilansir AFP, Sabtu (14/6/2025).
Dalam pernyataannya, Netanyahu juga mengumumkan bahwa negaranya sedang melangsungkan Operation Rising Lion, sebuah operasi militer besar yang digambarkan sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah Israel.
Pernyataan itu muncul menyusul serangan udara masif yang dilakukan militer Israel terhadap lebih dari 200 target strategis Iran, termasuk fasilitas nuklir dan infrastruktur militer, pada Jumat pagi (13/6). Serangan ini kemudian dibalas Iran dengan meluncurkan rudal ke wilayah Israel pada malam harinya hingga Sabtu pagi.
Netanyahu menegaskan bahwa kampanye militer terhadap Iran belum berakhir. Ia menyebutkan bahwa “masih banyak serangan lain yang akan menyusul,” dan bertekad melanjutkan aksi militer tersebut selama diperlukan untuk mencapai tujuan Israel.
“Dengan menyerang kekuatan rezim ini, kami juga membantu membuka jalan bagi kalian untuk meraih kebebasan sejati,” ungkap Netanyahu, merujuk pada kerugian besar yang ditimbulkan di pihak Iran, termasuk tewasnya beberapa perwira tinggi militer dan ilmuwan nuklir.
Ia juga menyebut rezim di Teheran kini berada dalam posisi paling lemah sepanjang sejarah, “mereka bahkan tidak tahu apa yang menimpa mereka, dan tidak siap menghadapi apa yang akan datang.”
Netanyahu menutup pernyataannya dengan menyerukan perlawanan dari dalam negeri Iran: “Perjuangan ini ditujukan untuk menggulingkan kediktatoran Islam yang menindas dan menyengsarakan rakyat. Saatnya suara kalian menggema.”
Sementara itu, Iran mengecam tindakan Israel sebagai “deklarasi perang” dan memperingatkan akan membalas lebih keras, mengancam akan “membuka pintu neraka” bagi musuh bebuyutannya.
Sebagai bagian dari responsnya, Iran meluncurkan sekitar 100 drone ke wilayah Israel, yang sebagian besar berhasil dihancurkan sebelum mencapai target. Tak hanya itu, Iran juga melepaskan puluhan rudal ke sejumlah kota, menyebabkan kerusakan di beberapa lokasi.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa dua gelombang serangan Iran melibatkan sekitar 100 rudal, memperparah situasi keamanan dan ketegangan di kawasan Timur Tengah yang kini berada di ambang eskalasi lebih luas.
Komentar