OJK Usut Dugaan Kecurangan di Bank Woori Saudara, Investigasi Internal Masih Berlangsung

JurnalPatroliNews – Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini tengah menindaklanjuti dugaan kecurangan yang terjadi di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. Langkah ini dilakukan melalui koordinasi intensif bersama manajemen bank dan penyelidikan resmi yang telah dimulai sejak awal Juni 2025.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menjelaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam menanggapi pemberitaan mengenai dugaan fraud di institusi keuangan tersebut. Jika ditemukan cukup bukti awal, OJK siap meningkatkan status pemeriksaan serta mendalami potensi keterlibatan pihak internal bank.

Menurut informasi awal, indikasi fraud berkaitan dengan transaksi negotiable letter of credit (LC) yang jatuh tempo, melibatkan salah satu debitur. Potensi kerugian belum dipastikan secara final karena proses investigasi masih berjalan.

“OJK sudah mengingatkan soal potensi risiko transaksi LC ini sejak hasil pemeriksaan tahun 2023 yang menunjukkan kelemahan dalam sistem bisnis bank,” ungkap Dian.

Pihak Bank Woori Saudara sendiri disebut telah merespons cepat temuan ini dengan menggelar investigasi menyeluruh, menonaktifkan pegawai yang diduga terlibat, serta menjalin komunikasi dengan firma hukum dan debitur terkait. Bank juga sedang menyiapkan laporan resmi kepada aparat penegak hukum.

OJK menegaskan pentingnya integritas dan transparansi dalam operasional perbankan. Tindakan tegas akan diambil terhadap pengelolaan usaha bank yang tidak sesuai dengan prinsip good corporate governance (GCG), termasuk evaluasi terhadap jajaran manajemen yang bertanggung jawab.

Sebelumnya, Woori Bank Korea (WBK) selaku induk usaha mengumumkan adanya masalah keuangan di anak perusahaannya di Indonesia melalui situs resmi perusahaan pada awal Juni. Corporate Secretary Bank Woori Saudara, Wuryanto Suyud, menyampaikan bahwa pengungkapan ini merupakan bentuk transparansi sesuai regulasi.

Wuryanto menjelaskan bahwa angka sebesar USD 78,5 juta yang disebutkan oleh WBK merupakan total exposure atau keseluruhan nilai transaksi antara bank dan debitur terkait, bukan merupakan nilai kerugian aktual. Nominal kerugian sebenarnya masih dalam proses verifikasi internal dan belum bisa disimpulkan.

Saat ini, Bank Woori Saudara sedang melakukan audit menyeluruh atas insiden tersebut dan menyatakan bahwa WBK turut memberikan dukungan penuh dalam proses penyelesaian masalah.

“Operasional dan pelayanan di seluruh jaringan kantor tetap berjalan normal. Kami tetap memprioritaskan kepercayaan nasabah dan menjaga integritas layanan,” tutup Wuryanto.

Komentar