Orang Kaya AS Ramai-Ramai Simpan Uang di Swiss, Ada Apa?

JurnalPatroliNews – Jakarta – Dalam beberapa bulan terakhir, bank-bank di Swiss mencatat lonjakan pembukaan rekening oleh warga Amerika Serikat (AS) dari kalangan elite. Fenomena ini dipandang sebagai bentuk strategi diversifikasi sekaligus langkah “menjauh” dari sistem finansial AS.

Pierre Gabris, CEO perusahaan konsultan keuangan Alpen Partners International, mengatakan bahwa tren ini bukan hal baru. “Gelombang pertama muncul saat Obama terpilih. Gelombang berikutnya terjadi saat pandemi COVID-19. Dan kini, ketegangan ekonomi serta kebijakan tarif mendorong lonjakan terbaru,” ujarnya, dikutip dari CNBC International, Sabtu (19/5/2025).

Menurut Gabris, banyak investor AS kini merasa perlu mengalihkan sebagian kekayaan mereka dari dominasi dolar. Kekhawatiran atas membesarnya utang nasional dan potensi pelemahan dolar AS jadi pendorong utama. Di sisi lain, Swiss dianggap sebagai tempat yang aman dan stabil dengan mata uang kuat, pemerintahan netral, serta sistem hukum yang terpercaya.

Tak hanya karena faktor ekonomi, beberapa individu kaya dari AS juga merasa tidak nyaman dengan dinamika politik dalam negeri, terutama kekhawatiran mereka atas turunnya kualitas supremasi hukum selama era Donald Trump. Hal ini memotivasi mereka mencari “perlindungan” di luar negeri.

Tak sedikit dari mereka yang juga memilih berinvestasi dalam bentuk emas batangan—memanfaatkan reputasi Swiss sebagai pusat penyimpanan emas dunia. Gabris menyebut banyak kliennya yang melihat langkah ini sebagai rencana darurat. “Mereka mulai memikirkan opsi untuk mendapatkan izin tinggal di Eropa atau bahkan paspor kedua, sembari menjajaki pembelian properti,” ungkapnya.

Proses pembukaan rekening di Swiss memang relatif mudah bagi warga AS, namun tetap harus memenuhi aturan transparansi dan pelaporan yang ditetapkan pemerintah Amerika. Meski bank-bank besar AS tidak dapat langsung membuka rekening Swiss untuk nasabahnya, lembaga keuangan Swiss yang terdaftar di SEC (Komisi Sekuritas dan Bursa AS) memiliki wewenang untuk melakukannya.

Bank swasta ternama Pictet mengaku permintaan dari warga AS meningkat tajam belakangan ini. Sementara Vontobel SFA, yang diyakini sebagai pemain terbesar untuk klien asal AS, memilih tidak memberikan komentar.

Praktik membuka rekening di Swiss kerap diasosiasikan dengan penghindaran pajak, tetapi kini sistemnya jauh lebih transparan dan telah mengikuti regulasi pajak internasional.

Gabris menyimpulkan, “Banyak warga AS mulai sadar bahwa seluruh kekayaan mereka bergantung pada dolar. Kini mereka mulai berpikir, ‘mungkin sudah waktunya saya mendiversifikasi’.”

Komentar