JurnalPatroliNews – Jakarta – Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan serius mengenai dampak kebijakan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang dinilai berpotensi memicu krisis kesehatan global. Dalam laporan Global AIDS Update 2025 yang diterbitkan oleh UNAIDS pada Kamis (waktu setempat), disebutkan bahwa pemangkasan dana terhadap program HIV/AIDS dapat menyebabkan lonjakan signifikan kasus dan kematian hingga 2029.
Mengutip laporan dari Al Jazeera, pemangkasan yang dimaksud adalah terhadap PEPFAR (The U.S. President’s Emergency Plan for AIDS Relief) program bantuan AS yang selama ini menjadi tulang punggung penanggulangan HIV/AIDS di berbagai negara berkembang.
Menurut proyeksi UNAIDS, pengurangan pendanaan tersebut berpotensi menyebabkan tambahan 6 juta kasus baru infeksi HIV dan sekitar 4 juta kematian terkait AIDS dalam kurun waktu empat tahun ke depan.
“Program-program HIV di negara-negara dengan pendapatan rendah dan menengah kini menghadapi tekanan besar akibat gangguan pendanaan yang mendadak, yang bisa membatalkan pencapaian bertahun-tahun dalam memerangi HIV,” bunyi laporan tersebut.
Laporan ini menjadi alarm bagi komunitas internasional untuk segera bertindak, mengingat dampaknya bisa sangat destruktif terhadap populasi paling rentan di dunia. Pemotongan dana tidak hanya mengancam keberlanjutan layanan pengobatan, tetapi juga bisa memutus rantai distribusi obat antiretroviral dan layanan pencegahan di berbagai wilayah.
Komentar