JurnalPatroliNews – Bandung – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM menegaskan keseriusannya dalam melanjutkan semangat dan perjuangan Mohammad Hatta untuk menciptakan sistem ekonomi yang adil dan merata melalui koperasi. Bung Hatta, yang dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia sekaligus Proklamator, telah lama menanamkan gagasan bahwa koperasi adalah pilar utama kesejahteraan rakyat.
Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menyampaikan bahwa misi Bung Hatta dalam memperkuat ekonomi rakyat lewat koperasi kini diwujudkan Presiden Prabowo Subianto melalui pendirian 80.000 unit Koperasi Merah Putih di tingkat desa dan kelurahan. Program ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam mengembalikan koperasi sebagai fondasi ekonomi nasional.
“Presiden Prabowo mengusung koperasi sebagai alat utama untuk menjamin keadilan sosial. Ini adalah kelanjutan alami dari semangat Bung Hatta,” ujar Ferry dalam pernyataannya di Bandung, Minggu (11/5).
Ferry menambahkan, pemerintah mendorong koperasi agar tidak hanya bergerak di skala kecil, tetapi juga mampu mengelola sektor-sektor besar seperti produksi, konsumsi, dan jasa keuangan. Menurutnya, koperasi harus berkembang menjadi entitas bisnis besar yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara luas.
Dalam rangka menarik minat generasi muda, Kementerian Koperasi berupaya menyesuaikan model koperasi dengan zaman modern, termasuk melalui integrasi teknologi digital. Dengan pendekatan kekinian ini, diharapkan semangat koperasi semakin diminati dan tumbuh kembali di tengah masyarakat muda.
“Semangat Bung Hatta harus terus hidup dan berkembang di tangan generasi penerus. Koperasi harus jadi bagian dari gaya hidup ekonomi masa kini,” lanjut Ferry.
Sementara itu, Meutia Farida Hatta Swasono, Ketua Pembina Yayasan Hatta, menyambut baik komitmen pemerintah dalam membangkitkan kembali peran koperasi. Ia menekankan bahwa koperasi, sebagaimana yang diimpikan Bung Hatta, adalah lembaga ekonomi berbasis gotong royong yang mampu mengangkat kesejahteraan bersama.
“Kami sangat mengapresiasi niat pemerintah untuk menghidupkan kembali koperasi. Ini sejalan dengan cita-cita Bung Hatta,” kata Meutia.
Menurutnya, prinsip musyawarah dan gotong royong merupakan nilai yang mengakar dalam masyarakat Indonesia dan menjadi dasar bagi pemikiran ekonomi Bung Hatta.
Halida Hatta, yang turut hadir dalam acara tersebut, menekankan bahwa koperasi seharusnya menjadi alat pemberdayaan, bukan hanya sekadar entitas yang mengejar keuntungan. Ia melihat koperasi sebagai wahana kolaborasi yang menjunjung tinggi nilai kerja dan martabat manusia.
“Koperasi itu tempat kerja bersama yang menghasilkan kualitas—baik produk maupun SDM. Bukan hanya soal profit, tapi tentang nilai-nilai manusia,” tutur Halida.
Komentar