JurnalPatroliNews – Jakarta – Pemerintah tidak akan memberikan toleransi terhadap segala bentuk kejahatan siber, termasuk pencurian data pribadi.
Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, pada acara High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 Tahun 2024 yang berlangsung di Pecatu Hall, Bali Nusa Dua Convention Center, Badung pada Senin (2/9).
“Saya tegaskan bahwa Kominfo tidak menoleransi segala bentuk kejahatan siber. Keamanan data pribadi adalah prioritas utama, dan setiap pelanggaran akan ditindak tegas,” tegasnya.
Budi Arie menjelaskan bahwa keamanan data pribadi adalah fokus utama pemerintah, dan tindakan tegas akan diambil tanpa terkecuali, termasuk dalam kasus pencurian data yang melibatkan salah satu mitra penyelenggara layanan telekomunikasi, Indosat Ooredoo.
“Langkah konkret telah diambil oleh Kominfo untuk menangani insiden tersebut,” tambahnya.
Budi Arie telah memanggil Direksi Indosat Ooredoo untuk memberikan penjelasan terkait insiden ini.
Pertemuan ini juga akan membahas langkah-langkah perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan sistem perlindungan data di perusahaan tersebut.
“Hari ini, Direksi Indosat telah dipanggil untuk mendiskusikan cara penanganan insiden ini dan memastikan perbaikan segera dilakukan,” jelasnya.
Budi Arie juga mengingatkan penyelenggara layanan telekomunikasi seluler untuk selalu menjaga perlindungan konsumen, kualitas layanan, serta mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk UU Telekomunikasi dan UU Perlindungan Data Pribadi. Setiap perusahaan telekomunikasi harus bertanggung jawab atas keamanan data pelanggan, tanpa kompromi.
Budi Arie juga menyatakan dukungan penuh terhadap penegakan hukum oleh pihak Kepolisian terhadap pelaku pencurian data.
“Kami bekerja sama dengan Kepolisian untuk memastikan pelaku kejahatan ini mendapat hukuman yang setimpal,” tutupnya.
Komentar