Pendapatan Migas RI Semakin Menurun, Ini Penyebabnya!

JurnalPatroliNews – Jakarta – Arifin Tasrif Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berbicara mengenai penurunan penerimaan negara dari sektor minyak dan gas bumi (migas), terutama dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), pada Mei 2024 lalu.

Menurut laporan dari Kementerian Keuangan, PNBP dari sumber daya alam (SDA) migas hingga Mei 2024 mencapai Rp 46 triliun atau 41,8% dari target, mengalami penurunan sebesar 9,9%.

Lalu, apa yang menyebabkan penurunan penerimaan negara dari sektor migas ini?

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan bahwa penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh menurunnya produksi minyak dan gas bumi di dalam negeri.

“Produksi kita memang menurun, namun penurunannya tidak terlalu signifikan,” ucapnya saat ditemui di Kantor Ditjen Migas Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (28/6/2024).

Selain itu, Arifin juga menambahkan bahwa penurunan penerimaan negara lebih signifikan terjadi di sektor mineral dan batu bara (minerba) karena turunnya harga komoditas, terutama batu bara.

“Penurunan terbesar ada di sektor minerba karena harga-harga turun,” tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan kinerja PNBP yang turun pada Mei 2024. Ia mengatakan, penurunan PNBP ini sejalan dengan penurunan penerimaan pajak Indonesia pada bulan yang sama.

“Penerimaan negara bukan pajak mencerminkan penurunan yang sama dengan penerimaan pajak,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers edisi Mei 2024, Kamis, (27/6/2024).

Sri Mulyani menjelaskan, penurunan PNBP ini disebabkan oleh penerimaan dari sektor sumber daya alam migas dan nonmigas yang melemah. Dia menekankan bahwa penurunan ini harus diwaspadai.

“Ini harus kita waspadai,” katanya.

Sebagai informasi, realisasi produksi migas hingga Mei 2024 masih di bawah target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.

Pada 2024, lifting minyak ditargetkan mencapai 635 ribu bph. Namun, hingga Mei 2024 lifting minyak hanya mencapai 561,9 ribu bph. Kementerian ESDM memperkirakan lifting minyak hingga akhir tahun 2024 hanya sekitar 595 ribu bph, lebih rendah dari target APBN 2024.

Untuk penyaluran (lifting) gas pada 2024, target lifting gas adalah 1,033 juta boepd. Namun, hingga Mei 2024 lifting gas hanya mencapai 939,8 ribu boepd. Perkiraan lifting gas hingga akhir tahun ini diperkirakan hanya sebesar 993,8 ribu boepd.

Komentar