Peneliti: Omicron Dapat Bertahan Lebih Lama di Plastik dan Kulit

JurnalPatroliNews – Jakarta -Varian baru virus corona, Omicron, dapat bertahan lebih lama pada permukaan plastik dan kulit manusia dibandingkan varian virus corona sebelumnya. Hal ini diungkapkan peneliti Jepang dalam tes laboratorium seperti dilansir Reuters, Selasa 25 Januari 2022.

Studi oleh tim dari Universitas Kedokteran Prefektur Kyoto menemukan bahwa varian Omicron bertahan lebih lama daripada galur asli virus corona setelah serangkaian tes laboratorium.

Mereka menyimpulkan bahwa “stabilitas lingkungan” Omicron yang tinggi – kemampuannya untuk tetap menular – khususnya mungkin telah membantunya menggantikan Delta sebagai varian dominan dan menyebar lebih cepat.

“Studi kami menunjukkan bahwa pada permukaan plastik dan kulit, varian Alpha, Beta, Delta, dan Omicron menunjukkan waktu bertahan hidup lebih dari dua kali lipat lebih lama daripada strain Wuhan. Dan varian-varian ini mempertahankan infektivitas selama lebih dari 16 jam pada permukaan kulit,” kata peneliti.

Pada permukaan plastik, waktu bertahan hidup rata-rata strain asli dan varian Alpha, Beta, Gamma dan Delta masing-masing adalah 56 jam, 191,3 jam, 156,6 jam, 59,3 jam, dan 114,0 jam. Sementara Omicron dapat bertahan hinga 193,5 jam kata para peneliti melaporkan pada bioRxiv sebelum peer review atau tinjauan peneliti lain.

Pada sampel kulit dari mayat, waktu bertahan virus rata-rata adalah 8,6 jam untuk versi aslinya, 19,6 jam untuk Alpha, 19,1 jam untuk Beta, 11,0 jam Gamma, dan 16,8 jam untuk Delta. Sedangkan pada Omicron dapat bertahan hingga 21,1 jam.

“Studi ini menunjukkan bahwa varian Omicron juga memiliki stabilitas lingkungan tertinggi di antara VOC [varian yang menjadi perhatian]. Stabilitas tinggi ini mungkin juga menjadi salah satu faktor yang memungkinkan varian Omicron menggantikan varian Delta dan menyebar dengan cepat, ” tulis para penulis.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) melaporkan Omicron kini hadir di semua negara Uni Eropa dan telah menjadi varian dominan di sebagian besar negara anggota.

Namun, ada kabar gembira untuk mengatasi masalah ini. Kendati varian-varian baru lebih tahan terhadap etanol daripada strain asli COVID-19, semua varian benar-benar tidak aktif di kulit setelah terpapar 15 detik oleh pembersih tangan berbasis alkohol.

“Oleh karena itu, para peneliti sangat menyarankan agar praktik pengendalian infeksi COVID-19, termasuk varian Omicron di tangan menggunakan disinfektan seperti yang diusulkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).”

Komentar