JurnalPatroliNews – Jakarta,- Sudah jadi nature- nya partai Golkar, jika mendekati masa pergantian kepemimpinan nasional akan slalu bergolak seolah-olah bagaimana gitu, itu semua karena Golkar itu ‘sexy’ untuk ditunggangi dan atau dikendalikan oleh penguasa ditengah situasi suhu politik yang meningkat.
Hal ini di sampaikan oleh pengamat politik Samuel F. Silaen, bahwa Golkar dikenal piawai menciptakan Drakor- drakor politik yang bisa mengganggu stabilitas kekuasaan. Partai Golkar itu kepemimpinannya kuat tapi sekaligus rapuh karena kekuasaan yang transaksional itu semua diluar dirinya sendiri.
“Karena tidak ada yang merasa pemilik saham mayoritas maka kepentinganlah yang menyatukannya, namun harus jelas dapat bagian apa? Bila ‘kuenya’ sudah jelas bagian yang didapatkan, semua akan kompak, “ujar Silaen kepada redaksi JurnalPatroliNews, Kamis (15/8/24).
Silaen pun menerangkan, ketika sudah jelas pembagian maka riak-riak atau bahkan ombak akan dimainkan untuk mengambil dan mengganti pemain inti, yang ada di pucuk pimpinan partai Golkar.
“Pimpinan atau ketua umum yang akan masuk harus pemegang ‘kunci’ atau setidaknya orang yang direstui oleh penguasa, caranya baru bisa menguasai partai Golkar, maka semudah itulah, “tutur mantan fungsionaris DPP KNPI itu.
Namun lanjut Silaen, Partai Golkar adalah partai politik yang bertumpu pada kekuasaan sebab tidak dapat hidup tanpa menempel atau menjadi bagian dari kekuasaan, intinya harus memiliki kekuasaan politik.
“Bahkan diyakini bila dikubu yang kalah-pun akan berusaha merapat kedalam pemerintahan. Gonjang-ganjing akan terjadi sebagai bentuk atau cara partai Golkar untuk merapat kepada kekuasaan,” jelasnya.
Komentar