Penurunan Penerimaan Migas RI Tersusul Batu Bara Cs, Ini Kata Sri Mulyani!

JurnalPatroliNews – Jakarta – Sri Mulyani Menteri Keuangan mengungkapkan bahwa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mengalami penurunan pada Mei 2024. Hal ini sejalan dengan penurunan penerimaan pajak pada periode yang sama.

“Jadi kita lihat dari penerimaan negara bukan pajak juga mirroring seperti yang kita lihat dalam penerimaan pajak,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers edisi Mei 2024, Kamis, (27/6/2024).

Menurut Sri Mulyani, penurunan PNBP ini disebabkan oleh melemahnya penerimaan dari sektor sumber daya alam, baik migas maupun nonmigas. Dia menekankan pentingnya mengawasi penurunan ini.

“Penurunan ini perlu kita waspadai,” tegasnya.

PNBP dari SDA Migas mencapai Rp 46 triliun atau 41,8% dari target, mengalami kontraksi sebesar 9,9%.

“Kontributor utama penurunan ini adalah penurunan lifting minyak dan gas,” tambahnya.

Pernyataan Sri Mulyani didukung oleh data. Sejak 2022, penurunan PNBP sektor migas telah terlihat jelas.

Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan bahwa PNBP sektor migas terus menurun dan bahkan tersaingi oleh penerimaan dari sektor mineral dan batu bara sejak 2022.

Pada 2021, PNBP migas tercatat sebesar Rp 96,6 triliun, lebih tinggi dibandingkan PNBP dari sektor minerba yang sebesar Rp 75,5 triliun. Namun, pada 2022, meskipun PNBP migas meningkat menjadi Rp 148,7 triliun, sektor minerba mencatat penerimaan yang lebih tinggi, yaitu Rp 183,5 triliun.

Pada 2023, penerimaan sektor migas menurun lagi menjadi Rp 117 triliun, sementara PNBP sektor minerba tercatat Rp 173 triliun. Pada 2024, target PNBP migas diperkirakan kembali turun menjadi Rp 110,2 triliun, lebih rendah dari target PNBP sektor minerba sebesar Rp 113,5 triliun.

Komentar