Perundingan Bersejarah! Israel dan Hamas Sepakati Akhiri Perang

Radio Kan Israel melaporkan bahwa delegasi Israel dan Hamas di Qatar telah menerima rancangan tersebut. Delegasi Israel pun telah menyampaikan laporan kepada para pemimpin mereka. Meski demikian, Israel, Hamas, dan Kementerian Luar Negeri Qatar belum memberikan konfirmasi atau komentar.

Seorang pejabat senior Israel menyebut bahwa kesepakatan bisa tercapai dalam beberapa hari, asalkan Hamas memberikan tanggapan positif terhadap proposal tersebut. Sementara itu, seorang pejabat Palestina yang dekat dengan pembicaraan menyebut informasi dari Doha “sangat menjanjikan.”

Perjuangan Panjang Menuju Perdamaian
Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir telah mengupayakan mediasi selama lebih dari setahun untuk mengakhiri konflik di Gaza, namun hingga kini belum mencapai hasil nyata. Kedua belah pihak sebenarnya telah sepakat secara prinsip mengenai penghentian pertempuran dengan imbalan pembebasan sandera oleh Hamas dan tahanan Palestina yang ditahan Israel.

Namun, Hamas bersikeras bahwa kesepakatan harus mencakup penghentian perang secara permanen serta penarikan Israel dari Gaza. Sebaliknya, Israel bersikukuh bahwa perang tidak akan berakhir hingga Hamas benar-benar dibubarkan.


Tekanan Diplomatik dan Tenggat Waktu Trump
Pelantikan Trump pada 20 Januari menjadi tenggat waktu de facto dalam pembicaraan ini. Trump menyatakan akan ada “konsekuensi serius” jika sandera yang ditahan Hamas tidak dibebaskan sebelum dirinya dilantik. Presiden Biden yang akan segera mengakhiri masa jabatannya juga terus mendorong agar kesepakatan tercapai sebelum ia meninggalkan Gedung Putih.

Pembicaraan pada Senin dini hari berlangsung intensif. Witkoff dilaporkan terus mendorong delegasi Israel di Doha, sementara Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mendesak pihak Hamas untuk menyelesaikan kesepakatan. Kepala Badan Intelijen Umum Mesir, Hassan Mahmoud Rashad, juga hadir sebagai bagian dari proses negosiasi ini.

Witkoff telah beberapa kali melakukan perjalanan ke Qatar dan Israel sejak akhir November. Ia baru saja kembali dari Doha setelah bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Sabtu lalu. Kini, ia kembali ke Doha untuk melanjutkan pembicaraan penting ini.

Komentar