PLN Ungkap Strategi Penggerak Ekonomi Melalui Swasembada Energi

JurnalPatroliNews – Jakarta – PT PLN (Persero) berkomitmen untuk menjadikan transisi energi sebagai pendorong utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan target pencapaian 8%.

Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya swasembada energi berkelanjutan untuk Indonesia.

Dalam sebuah panel pada COP 29, Eniya Listiani Dewi, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, menjelaskan bahwa salah satu fokus utama Presiden Prabowo adalah memastikan ketahanan energi Indonesia melalui transisi energi yang berkelanjutan.

Eniya menambahkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mendorong kemandirian energi, menciptakan ekonomi hijau dan biru, serta mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi dapat mencapai 8%.

Eniya mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT), yang diperkirakan mencapai 13,8 terawatt.

Ia menyebutkan bahwa pemerintah tengah merancang kebijakan energi dan inovasi jangka panjang untuk 10 tahun ke depan, termasuk peluncuran Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) bersama PLN.

Sementara itu, Evy Haryadi, Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, menegaskan komitmen PLN untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam memaksimalkan penggunaan energi terbarukan guna mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

“Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%, diperlukan infrastruktur energi yang handal dan berkelanjutan. Tanpa sistem kelistrikan yang andal, tujuan tersebut sulit tercapai,” kata Evy.

PLN berencana untuk mengembangkan kapasitas energi terbarukan hingga 75 Gigawatt (GW) pada 2040. Selain itu, PLN juga tengah membangun jaringan transmisi listrik, Green Enabling Transmission Line, sepanjang 70 ribu kilometer untuk menyuplai energi hijau dari daerah-daerah terpencil ke pusat-pusat konsumsi.

PLN juga sedang mempersiapkan teknologi Smart Grid yang akan memungkinkan sistem kelistrikan Indonesia mengelola fluktuasi pasokan energi terbarukan seperti PLTS dan PLTB.

Pembangunan infrastruktur energi yang luas ini diharapkan memberi dampak positif bagi perekonomian, menciptakan lapangan kerja, serta mendukung industri-industri baru yang berfokus pada keberlanjutan, seperti produksi panel surya dan baterai.

Evy menyebutkan bahwa pengembangan energi terbarukan di Indonesia Timur juga akan berdampak signifikan terhadap ekonomi lokal, dengan potensi besar di wilayah seperti Sorong, Timika, dan Raja Ampat, yang membutuhkan pasokan energi memadai untuk kawasan ekonomi khusus.

“Di Papua, penambahan kapasitas pembangkit energi sebesar satu gigawatt dapat meningkatkan PDRB wilayah tersebut hingga 240%,” ungkap Evy, menggambarkan betapa besarnya potensi energi terbarukan dalam mendongkrak perekonomian Indonesia Timur.

Komentar