Prabowo dan Modi Bahas Pembelian Rudal BrahMos Senilai Rp7,2 Triliun

JurnalPatroliNews – Jakarta – Pembelian rudal BrahMos menjadi salah satu topik utama dalam pertemuan bilateral antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri India Narendra Modi di New Delhi pada akhir pekan lalu.

Mengutip Mint Selasa, 28 Januari 2025, pembahasan tersebut mencakup potensi ekspor rudal BrahMos buatan India ke Indonesia, dengan nilai yang diperkirakan mencapai 3.800 crore atau sekitar Rp7,2 triliun.

“India sedang mempertimbangkan ekspor rudal BrahMos ke Indonesia senilai sekitar 3.800 crore,” demikian bunyi laporan tersebut.

Selain itu, seorang pejabat senior dari Indonesia yang identitasnya dirahasiakan menyebutkan bahwa Jakarta menunjukkan minat untuk menjalin kerja sama dengan India dalam pengembangan kapal induk. Diskusi ini berlangsung dalam pertemuan bilateral pada Minggu, 26 Januari 2025.

“India juga berupaya memperluas kolaborasi dengan Indonesia, khususnya dalam industri pembuatan kapal,” ujarnya.

Sekretaris Timur Kementerian Luar Negeri India, Jaideep Mazumdar, mengungkapkan bahwa sektor pertahanan menjadi fokus penting dalam pembicaraan antara kedua negara. Diskusi meliputi latihan bersama, pertukaran pelatihan, peningkatan koordinasi, hingga kerja sama dalam pemeliharaan dan perbaikan platform pertahanan.

India dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki kemampuan memproduksi kapal induk secara mandiri. Sebelumnya, India telah berhasil mengekspor rudal BrahMos ke Filipina dengan nilai lebih dari 335 juta dolar AS. Rudal jelajah supersonik hasil kolaborasi India dan Rusia ini juga menarik minat negara-negara seperti Vietnam, Malaysia, Indonesia, dan kawasan Timur Tengah.

Presiden Prabowo Subianto mengunjungi India selama tiga hari, mulai 23 hingga 26 Januari, atas undangan Perdana Menteri Narendra Modi. Selain menghadiri perayaan Hari Republik India, Prabowo dan Modi menyaksikan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman di lima bidang, yaitu kesehatan, maritim, pengobatan tradisional, pengembangan digital, dan pertukaran budaya.

Kedua negara juga sepakat memperluas kerja sama di sektor energi, mineral, serta ilmu pengetahuan dan teknologi.

Komentar