JurnalPatroliNews – Jakarta – Presiden terpilih Prabowo Subianto mulai mendapat tekanan publik untuk merombak jajaran kabinet, khususnya terhadap sejumlah menteri yang dikenal sebagai pendukung setia Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Isu reshuffle ini mencuat seiring kabar yang beredar bahwa Prabowo berencana mengumumkan perubahan komposisi kabinet setelah Lebaran 1446 H.
Muslim Arbi, Direktur Gerakan Perubahan, secara terbuka mempertanyakan kesanggupan Prabowo dalam mengambil langkah tegas terhadap beberapa menteri yang kini jadi sorotan publik.
“Apakah Prabowo punya nyali untuk mencopot nama-nama seperti Bahlil Lahadalia, Yandri Susanto, Raja Juli Antoni, hingga Budi Arie? Mereka jelas berasal dari partai koalisi dan dikenal sebagai orang dekat Jokowi,” ujar Muslim dalam keterangan pers, Jumat, 4 April 2025.
Muslim juga mengungkapkan pandangannya bahwa Prabowo berada dalam posisi sulit, karena dinilai memiliki utang politik terhadap Jokowi yang mendukungnya dalam Pemilu 2024.
“Sepertinya, Prabowo tengah terikat kepentingan politik dan tak mudah melakukan langkah reshuffle terhadap tokoh-tokoh tersebut,” tambahnya.
Munculnya dorongan untuk merombak susunan kabinet dinilai sebagai ujian pertama bagi Prabowo dalam menentukan arah kepemimpinannya secara mandiri, sekaligus menunjukkan seberapa besar ia mampu melepaskan diri dari bayang-bayang pendahulunya.
Komentar