Prabowo Didukung Ambil Peran Regional ASEAN untuk Redam Pengaruh AS dalam Konflik Iran-Israel

JurnalPatroliNews – Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mendapat dorongan kuat untuk mengambil peran kepemimpinan di kawasan Asia Tenggara dalam merespons konflik memanas antara Iran dan Israel. Tujuannya: mendorong negara-negara ASEAN agar tidak terseret ke dalam skenario intervensi Amerika Serikat.

Hal itu disampaikan oleh pendiri Citra Institute, Yusak Farchan, yang menilai posisi Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo saat ini sudah cukup tegas dalam mempertahankan sikap netral terhadap ketegangan di Timur Tengah.

“Netralitas Indonesia sangat penting, tapi itu saja tidak cukup. Kawasan kita tetap rentan karena ada negara-negara ASEAN yang memiliki hubungan erat dengan Amerika dan sekutunya,” ujar Yusak dalam, Selasa, 24 Juni 2025.

Yusak yang saat ini tengah menempuh studi doktoral ilmu politik di Universitas Nasional (UNAS) menyebut Prabowo memiliki peluang besar untuk memimpin suara kolektif ASEAN agar tidak berpihak dalam konflik yang berisiko meluas tersebut.

Menurutnya, beberapa negara di ASEAN seperti Vietnam dan Filipina menjalin hubungan diplomatik kuat dengan AS, sementara Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam punya keterkaitan erat dengan Inggris—sekutu utama Amerika.

“Justru di sinilah pentingnya peran Indonesia. Prabowo bisa menjadi motor penggerak agar ASEAN bersatu dan tidak menjadi pion dalam dinamika geopolitik global,” tegas Yusak.

Ia menilai bahwa apabila lima negara tersebut dapat didorong untuk bersikap netral bersama Indonesia, maka ASEAN akan memiliki kekuatan kolektif yang cukup untuk mencegah pengaruh luar, terutama dari Washington.

Yusak juga memperingatkan bahwa keterlibatan Amerika dalam konflik Israel-Iran bisa memicu efek domino global, termasuk kemungkinan terseretnya kekuatan besar seperti Rusia dan China.

“Jika situasi tak terkendali dan berujung pada penggunaan senjata nuklir, maka Perang Dunia III bisa menjadi kenyataan. Indonesia tentu tidak akan luput dari dampaknya,” tuturnya.

Dengan menggalang solidaritas antarnegara ASEAN untuk tetap netral dan mendorong de-eskalasi konflik, Yusak percaya bahwa inisiatif Presiden Prabowo akan memiliki gaung yang lebih kuat di panggung diplomasi internasional.

“Seruan Prabowo untuk perdamaian bisa menjadi suara regional yang menggema. Ini langkah strategis untuk menjaga stabilitas dan menghindarkan kawasan dari konflik global,” pungkasnya.

Komentar