JurnalPatroliNews – Serang – Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa program unggulan Sekolah Rakyat, yang digagas langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, resmi dirintis pada tahun 2025 di 100 lokasi sebagai upaya strategis memutus rantai kemiskinan melalui akses pendidikan bermutu.
“Ini merupakan inisiatif langsung dari Presiden Prabowo yang ingin mengangkat derajat masyarakat kurang mampu melalui pendidikan berkualitas,” kata Saifullah Yusuf saat mengunjungi Kabupaten Serang, Banten, Jumat (23/5/2025).
Program ini menyasar keluarga miskin ekstrem, terutama anak-anak yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP dan SMA akibat keterbatasan ekonomi.
“Presiden ingin memastikan mereka bisa mengenyam pendidikan yang setara dengan sekolah unggulan, meskipun berasal dari keluarga tidak mampu,” jelasnya.
Menurut Saifullah, pelaksanaan program ini dilakukan secara bertahap. Sebanyak 65 gedung sedang direnovasi untuk dijadikan lokasi sementara Sekolah Rakyat sebelum nantinya dipindahkan ke bangunan prototipe permanen pada tahun berikutnya.
“Ini hanya solusi sementara selama satu tahun. Tahun depan akan berpindah ke gedung prototipe yang didesain secara khusus,” katanya.
Gedung prototipe Sekolah Rakyat ke depan akan mampu menampung lebih dari 1.000 siswa untuk tiga jenjang sekaligus: SD, SMP, dan SMA. Presiden juga menargetkan setiap kabupaten/kota memiliki minimal satu Sekolah Rakyat, baik yang dibangun oleh pemerintah daerah maupun provinsi.
Saifullah mengungkapkan, hingga kini total 100 titik sudah siap memulai perintisan, dengan tambahan 35 lokasi baru yang diajukan. Lebih dari separuh titik berada di wilayah Pulau Jawa, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
“Insya Allah, hari ini proses pembelajaran rintisan mulai berjalan di 100 lokasi,” ucapnya.
Sementara untuk wilayah Provinsi Banten, proses konsolidasi dan koordinasi masih berlangsung. Usulan lahan sudah masuk, namun rintisan belum berjalan karena masih menunggu kesiapan teknis.
Target operasional Sekolah Rakyat dijadwalkan mulai Juli 2025. Pemerintah juga tengah memfinalisasi tiga jenis kurikulum yang akan digunakan: kurikulum matrikulasi (pengenalan), pembelajaran formal, serta penguatan karakter.
Dengan hadirnya Sekolah Rakyat, Saifullah berharap anak-anak dari keluarga prasejahtera dapat tumbuh menjadi agen perubahan di masyarakat, dan berperan aktif dalam pembangunan ekonomi dan sosial di daerah mereka.
Komentar