Budidaya Jamur PHKT Tingkatkan Pendapatan Petani di Penajam Paser Utara

JurnalPatroliNewsPenajam Paser Utara – PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) Semur Cendawan (Semai Jamur dengan Cerdas dan Berwawasan Pangan), terus mendukung kemandirian pangan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Program ini memanfaatkan potensi lokal untuk budidaya jamur, mengurangi limbah serbuk kayu, dan emisi karbon.

Sebagai bagian dari monitoring dan evaluasi, Manager Communication Relations & CID PHI, Dony Indrawan, mengunjungi lokasi program di Kelurahan Waru pada 25 Juli 2024 pekan lalu. Ia menekankan pentingnya pelaksanaan program sesuai rencana untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Program Semur Cendawan telah meraih penghargaan bergengsi seperti Platinum Elite pada Nusantara CSR Awards 2024 dan The SME CSR Awards Asia 2024. Penghargaan ini menegaskan komitmen PHKT dalam mendukung kesejahteraan petani dan pelestarian lingkungan. “Budidaya jamur ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan lokal tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi petani,” ujar Dony.

PHKT- Daerah Operasi Bagian Selatan terus mendorong kemandirian pangan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui Program CSR Semur Cendawan, diketahui dampak ekonomi dari program ini adalah mengurangi limbah serbuk kayu sebesar 240 ton per tahun, juga mengurangi emisi sebesar 40,77 ton CO2 per tahun, serta berkurangnya penggunaan pupuk kimia sebesar 54 ton CO2eq per tahun, mampu meningkatan pendapatan mitra inti rata-rata sebesar Rp 1.343.750 per bulan, termasuk meningkatnya kualitas dan kuantitas hasil panen jamur

Ditempat terpisah, General Manager Zona 10 Subholding Upstream Pertamina, Yoseph Agung Prihartono, menyatakan bahwa budidaya jamur adalah solusi untuk ketahanan pangan dan sumber pendapatan tambahan bagi petani. Kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan mampu menciptakan nilai bersama yang dinikmati oleh masyarakat.

Program ini memperkenalkan inovasi seperti apartemen jamur, learning center, dan teknologi sederhana seperti Sterilisasi Media Jamur Dalam Bejana (SEMENJANA), yang membantu mengurangi heat loss dan emisi CO2. Pemanfaatan limbah baglog sebagai pupuk organik juga mengurangi penggunaan pupuk kimia.

PHKT bersama PT Patra Drilling Contractor (PDC) menyediakan 20 liter paket Kompor Minyak Jelantah (KOMJEN) untuk sterilisasi baglog jamur, yang membantu mengurangi biaya produksi hingga 42 persen dan meningkatkan pendapatan mitra inti.

PHKT menjalankan operasi sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di Wilayah Kerja East Kalimantan & Attaka. Bersama SKK Migas dan afiliasi PHI lainnya, PHKT terus mendukung program CSR yang inovatif di berbagai bidang untuk mendukung pemberdayaan masyarakat dan mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).

Komentar