PT KFI Dipanggil DPR, Usai 2 kali Insiden Kebakaran di Smelter

JurnalPatroliNews – Jakarta – Komisi VII DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) pada Senin (8/7/2024). Rapat ini diadakan menyusul dua insiden kebakaran yang terjadi di smelter milik PT KFI pada September 2023 dan Mei 2024.

Direktur Utama PT Nityasa Prima, yang merupakan bagian dari konsorsium PT KFI, Muhammad Ardi Soemargo, menjelaskan bahwa insiden pertama terjadi pada Oktober 2023 di area smelter. Ia mengonfirmasi bahwa kebakaran tersebut terjadi di kawasan krese batu bara yang lokasinya jauh dari pabrik utama mereka.

“Kami mengakui adanya kebakaran tersebut. Berdasarkan audit Polri, kejadian ini disebabkan oleh pelanggaran SOP oleh salah satu individu. Kami sangat berduka atas kehilangan dua ahli tenaga asing yang telah dikremasi dan dipulangkan ke keluarga mereka di China,” ungkap Muhammad Ardi di Gedung DPR, Senin (8/7/2024).

Untuk insiden kedua yang terjadi pada 16 Mei 2024, Muhammad Ardi menjelaskan bahwa kebakaran disebabkan oleh letupan di area limbah, bukan di tungku smelter.

“Letupan tersebut mengakibatkan percikan api yang menyebabkan kebakaran kecil. Kebakaran ini cepat teratasi dan hanya menyebabkan luka ringan pada dua orang,” jelas Muhammad Ardi.

Ia menambahkan bahwa setelah insiden tersebut, berdasarkan dokumen dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin), pihak kepolisian segera memasang garis polisi untuk melakukan konstruksi dan mengamankan dua titik saluran air untuk meningkatkan debit air di tembok pabrik.

“Kami telah meningkatkan keamanan sehingga ketika ada letupan, kebakaran tidak akan terjadi,” pungkas Muhammad Ardi.

Komentar