JurnalPatroliNews – Jakarta – Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara sekaligus Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, secara resmi mengajukan tawaran kerja sama kepada Gates Foundation untuk bergabung dalam skema pendanaan Danantara Trust Fund, yang nilainya ditargetkan mencapai hingga Rp16,4 triliun dalam beberapa tahun ke depan.
Tawaran ini disampaikan langsung oleh Rosan usai mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan pendiri Microsoft, Bill Gates, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/5/2025).
Dalam keterangannya kepada media, Rosan mengungkapkan bahwa Danantara telah mengalokasikan dana awal senilai 100 juta dolar AS untuk mendukung inisiatif tersebut. Ia optimistis jumlah tersebut akan terus bertambah hingga menyentuh angka 1 miliar dolar AS, setara sekitar Rp16,4 triliun dalam lima hingga enam tahun mendatang.
“Kami perkirakan dalam lima sampai enam tahun ke depan, dana yang dapat kami konsolidasikan dalam Danantara Trust Fund bisa mencapai 1 miliar dolar AS,” jelasnya.
Rosan juga menegaskan komitmen Danantara untuk menyisihkan sebagian dividen tahunan dari perusahaan yang terlibat, sebagai sumber pendanaan berkelanjutan untuk trust fund tersebut.
“Internal kami sudah membahas rencana menyisihkan antara 1 hingga 2,5 persen dari pembayaran dividen. Dengan demikian, setidaknya ada 100 juta dolar AS yang bisa disumbangkan ke Danantara Trust Fund setiap tahunnya,” terangnya.
Lebih jauh, Rosan menekankan pentingnya penggunaan dana filantropi ini agar tidak hanya bersifat sementara. Ia menyatakan bahwa pihaknya akan menyelaraskan program ini dengan kegiatan CSR dari perusahaan-perusahaan BUMN agar berdampak jangka panjang.
“Tujuan kami adalah agar program tanggung jawab sosial perusahaan ini tidak hanya simbolis, tapi benar-benar menciptakan perubahan yang berkelanjutan dan terukur,” tegasnya.
Menanggapi ajakan ini, Gates Foundation dilaporkan telah menunjuk dua perwakilan untuk menjajaki rincian kerja sama teknis dengan Danantara. Proses negosiasi dan pembahasan lanjutan akan segera dimulai.
Rosan berharap kolaborasi ini bisa menjadi magnet bagi lembaga-lembaga filantropi global lainnya, bukan hanya dari Indonesia, tapi juga dari negara-negara Asia Tenggara dan kawasan internasional.
“Yang ingin kami dorong adalah pembentukan program dengan standar internasional, dijalankan secara terbuka dan transparan, serta dapat diawasi oleh publik dan media,” pungkas Rosan.
Dengan inisiatif ini, pemerintah melalui Danantara tampaknya ingin memperkuat fondasi ekonomi sosial berbasis filantropi yang terintegrasi dengan pendekatan korporasi berkelanjutan, sekaligus memperkuat kerja sama dengan tokoh global seperti Bill Gates.
Komentar