Makin Loyo! Rupiah Melemah Lagi, Dolar AS Kian Perkasa

JurnalPatroliNews – Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan di tengah penantian rilis data inflasi Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS yang dijadwalkan malam ini.

Dilansir dari Refinitiv, pada Kamis (27/02/2025), rupiah dibuka melemah 0,21% ke level Rp16.400 per dolar AS. Tekanan terhadap mata uang Garuda berlanjut, dan dalam lima menit pertama perdagangan, rupiah terkoreksi lebih lanjut hingga mencapai Rp16.415 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) tercatat naik 0,11% ke posisi 106,54 pada pukul 08:56 WIB, lebih tinggi dibandingkan posisi sebelumnya di 106,42.

Para pelaku pasar saat ini menantikan data inflasi PCE AS yang akan dirilis malam ini, baik secara bulanan maupun tahunan. Sebagai informasi, pada Desember 2024, indeks harga PCE AS meningkat sebesar 0,3% secara bulanan, kenaikan tertinggi dalam delapan bulan terakhir, sesuai dengan ekspektasi. Secara tahunan, inflasi PCE mencapai 2,6%, naik dari 2,4% pada November 2024.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) pada Desember 2024 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di level 6,00% guna mendukung stabilitas rupiah yang saat itu mencapai level terendah dalam empat bulan terakhir terhadap dolar AS. Keputusan ini diambil di tengah ketidakpastian ekonomi global dan penguatan dolar AS.

Selain itu, pada September 2024, pemerintah Indonesia dan DPR telah menyepakati asumsi ekonomi makro untuk APBN 2025, termasuk proyeksi nilai tukar rupiah di level Rp16.000 per dolar AS.

Perkembangan ini menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah terus berada di bawah tekanan, sementara pelaku pasar menantikan data inflasi PCE AS yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter The Federal Reserve dan pergerakan mata uang global.

Komentar