Santriwati di Bogor Alami Pelecehan Seksual, Ponpes Acuh Tak Acuh

“Jam setengah 4 teman-temannya udah ada yang mulai bangun dan disitu karena merasa udah aman anak Saya sempat tertidur sebentar,” lanjutnya.

Beberapa teman SZA juga mengaku melihat dan mendengar seseorang masuk lingkungan kamar santriwati, ada jejak kaki di luar bahkan ada yang kehilangan uang dan makanan.

SZA dan teman-temannya kemudian melapor kepada salah satu pengajar yang ada di Ponpes tersebut, kemudian dipanggil untuk dimintai keterangan. Namun pihak Ponpes justru meminta kepada para santriwati, khususnya kelas 7 agar tak membicarakan hal tersebut kepada orangtua masing-masing, dengan alasan masalah ini sedang diurus Ponpes.

“Sekitar tanggal 14 November akhirnya kami bertemu dengan salah satu pimpinan Ponpes untuk mengadukan kejadian yang dialami anak kami. Kemudian disarankan untuk datang kembali tanggal 19 November untuk bertemu pimpinan Ponpesnya,” ucap Parlindungan.

Namun, pada saat waktu pertemuan tiba pimpinan Ponpes tidak hadir dalam pertemuan tersebut. Merasa khawatir, Parlindungan dan istrinya memutuskan untuk menjemput anaknya kembali pada 24 November.

“Kami tidak puas dan tidak menerima, karena sepertinya pihak Ponpes tidak menanggapi masalah anak Saya dengan serius, maka kami menjemput anak kami kembali ke rumah. Kami juga berencana akan melaporkan kejadian ini ke Komnas HAM agar kasusnya terang benderang,” kata Parlindungan.

Komentar