JurnalPatroliNews – Jakarta – Ukraina kembali mengguncang dunia militer dengan sebuah operasi rahasia berskala besar yang diklaim sebagai salah satu serangan paling menghancurkan sejak invasi Rusia dimulai pada 2022. Dalam aksi yang berlangsung Minggu lalu, Dinas Keamanan Ukraina (SBU) melancarkan serangan drone terhadap empat pangkalan udara Rusia, melibatkan total 117 drone, dan berhasil mengenai sedikitnya 41 unit pesawat tempur, termasuk pembom strategis jarak jauh.
Laporan dari Reuters pada Senin (2/6/2025) mengungkap bahwa operasi ini dinamai “Jaring Laba-Laba”—menandai perubahan taktik Ukraina dalam melancarkan serangan lintas wilayah. Alih-alih menyerang langsung dari udara, ratusan drone peledak tersebut ternyata telah disusupkan ke wilayah Rusia, tersembunyi dalam gudang-gudang kayu yang dimuat di truk. Setibanya di lokasi, atap gudang secara otomatis terbuka dan drone pun melesat ke sasaran militer.
SBU menaksir total kerugian yang dialami Rusia mencapai sekitar US$7 miliar atau setara Rp 114 triliun. Bahkan, menurut laporan, sekitar 34% dari armada pembom strategis Rusia yang berbasis di salah satu pangkalan utama telah dilumpuhkan.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, secara terbuka mengakui keterlibatan negaranya dalam serangan tersebut. Ia menyebutnya sebagai hasil operasi canggih yang telah dirancang selama lebih dari 18 bulan oleh SBU.
“Operasi ini adalah murni kerja keras pasukan Ukraina. Tim kami berhasil menyusup, menjalankan misi, dan meninggalkan wilayah musuh sebelum serangan diluncurkan,” ujar Zelensky melalui saluran Telegram.
Salah satu sasaran utama adalah Pangkalan Udara Belaya di wilayah Irkutsk, Siberia—lebih dari 4.300 kilometer dari garis depan. Ini adalah serangan udara terjauh yang dilakukan Ukraina sepanjang perang berlangsung.
Berbagai video yang beredar di media sosial memperlihatkan ledakan dan kobaran api yang membakar pesawat-pesawat Tu-95 Rusia. Beberapa rekaman juga menunjukkan momen saat drone kecil keluar dari gudang setelah atapnya terbuka.
Gubernur Irkutsk, Igor Kobzev, mengonfirmasi adanya serangan terhadap fasilitas militer di dekat desa Sredny, meski ia tidak memberikan detail dampaknya.
Menurut sumber dari badan keamanan Ukraina, Presiden Zelensky dan Kepala SBU, Vasyl Maliuk, memantau langsung jalannya operasi dari pusat kendali. Mereka juga merilis sejumlah foto gudang dan drone yang digunakan, serta rekaman serangan yang memperlihatkan pesawat Rusia terbakar hebat di landasan pacu.
Apabila informasi ini terbukti akurat, serangan “Jaring Laba-Laba” akan dicatat sebagai salah satu pukulan paling telak terhadap kekuatan udara Rusia—khususnya terhadap armada pembom jarak jauhnya yang selama ini digunakan untuk menyerang wilayah Ukraina.
Komentar