JurnalPatroliNews – Jakarta – Pemerintah memutuskan untuk tetap menarik utang Rp104,7 triliun meskipun realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir Maret 2024 surplus Rp8,1 triliun atau 0,04% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, jumlah utang tersebut sebagian besar berasal dari penerbitan SBN senilai Rp104 triliun, dengan sisanya berasal dari pinjaman.
“Untuk pembiayaan realisasi Rp104,7 triliun ini nilainya lebih rendah drastis 53,6% dari tahun lalu,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (26/4/2024).
Sri Mulyani menekankan pentingnya kehati-hatian dalam pengelolaan keuangan negara, terutama di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.
“Kita pahami situasi di pasar keuangan dan pasar surat berharga domestik maupun global saling mempengaruhi dan situasi global sangat dinamis,” Jelasnya.
“Oleh karena itu dalam strategi pembiayaan kita kelola secara prudent dan kita lakukan strategi yang cukup pragmatis dan oportunis,” imbuh Sri Mulyani.
Komentar