Sri Mulyani Jelaskan Perbedaan APBN Indonesia dan Argentina

JurnalPatroliNews – Jakarta – Argentina mencatatkan pencapaian luar biasa pada 2024 dengan mencatatkan surplus anggaran sebesar 1,8% dari produk domestik bruto (PDB). Ini merupakan pertama kalinya dalam satu dekade terakhir negara Amerika Selatan itu berhasil mengubah defisit menjadi surplus.

Keberhasilan ini disambut dengan antusiasme besar, baik oleh masyarakat maupun pemerintah Argentina. Tahun 2024 dianggap sebagai momen bersejarah yang menandai kebangkitan ekonomi negara tersebut.

Di sisi lain, Indonesia masih menghadapi defisit anggaran pada tahun yang sama. Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia pada 2024 diperkirakan mencapai 2,29% dari PDB atau sekitar Rp 507,8 triliun. Meskipun kedua negara tergolong ekonomi berkembang, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa struktur APBN Indonesia dan Argentina tidak bisa dibandingkan secara langsung.

Perbedaan Kondisi Ekonomi

Menurut Sri Mulyani, kebijakan APBN di Indonesia dirancang berdasarkan situasi ekonomi domestik.

“Kita tidak bisa meniru desain ekonomi negara lain karena kondisi ekonomi kita berbeda,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers usai rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (24/1/2025).

Ia menjelaskan, Argentina dalam beberapa tahun terakhir menghadapi krisis ekonomi yang berat, termasuk inflasi yang melonjak tinggi dan utang negara yang melampaui nilai PDB. Untuk mengatasi tantangan ini, Presiden Argentina Javier Milei menerapkan langkah-langkah radikal untuk memperbaiki kondisi ekonomi, termasuk mengubah APBN-nya demi mendorong pemulihan.

“Argentina memiliki presiden dengan pendekatan yang sangat berbeda, yang mungkin diperlukan untuk kondisi ekonomi mereka saat ini,” tambah Sri Mulyani.

Sebaliknya, ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir relatif stabil. Inflasi terkendali di kisaran 1,5%-3,5%, sementara rasio utang terhadap PDB tetap berada di bawah batas aman yang ditetapkan undang-undang, yaitu 60%. Oleh karena itu, fokus APBN Indonesia diarahkan pada pembangunan berkelanjutan untuk mendorong produktivitas ekonomi.

Komentar