Langkah Drastis Argentina
Presiden Argentina Javier Milei berhasil mewujudkan surplus fiskal dengan memangkas pengeluaran negara secara besar-besaran. Langkah-langkah tersebut termasuk pengurangan subsidi, pemotongan gaji pegawai negeri, serta penghentian proyek infrastruktur. Bahkan, Milei menggunakan hak vetonya untuk membatalkan kebijakan anggaran yang telah disetujui parlemen.
Hasilnya, Argentina mencatatkan surplus anggaran sebesar 1,8% dari PDB pada 2024, yang menjadi pencapaian besar setelah bertahun-tahun mengalami defisit. Menteri Ekonomi Luis Caputo menyebut momen ini sebagai tonggak bersejarah bagi negara. Meski demikian, kebijakan penghematan ini juga memperburuk resesi pada paruh pertama tahun tersebut.
Namun, tanda-tanda pemulihan ekonomi mulai terlihat pada kuartal ketiga 2024, dengan Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Argentina sebesar 5% pada 2025.
Konteks Indonesia
Sri Mulyani menegaskan bahwa kebijakan APBN Indonesia berorientasi pada menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan produktivitas. Ia mencontohkan bahwa inflasi di Indonesia yang berada pada level 2,5% sangat berbeda dengan Argentina, yang baru-baru ini berhasil menurunkan inflasi dari 300% menjadi 118%.
“Karena kondisi ekonomi kita berbeda, desain APBN kita pun disesuaikan untuk menjadi katalis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tutup Sri Mulyani.
Komentar