Survei Indikator: 77% Masyarakat Percaya: Dirjen Kemendag Terlibat Korupsi Ekspor Migor

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, sebanyak 83,7% responden mendukung penuntasan kasus korupsi ekspor minyak goreng .

Hal itu ia sampaikan dalam rilis survei Indikator dengan tema ‘Drama Minyak Goreng dan Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Presiden’, Minggu (15/5/2022).

 “Kalau kita tanya responden selama dua pekan terakhir berbicara soal mudik, jadi hilang sedikit soal eksposur kasus korupsi minyak goreng,” ujar Burhanuddin Muhtadi.

 Ia mengungkapkan, sebanyak 77% masyarakat percaya bahwa Dirjen Kementerian Perdagangan terlibat dalam korupsi ekspor minyak goreng.

“Terkait dugaan keterlibatan pengusaha terhadap korupsi ekspor minyak goreng cukup tinggi. Ada tiga pengusaha dicokok Kejaksaan Agung,” katanya.

Ketika ditanya secara umum apakah responden mendukung Kejaksaan Agung dalam penuntasan kasus korupsi ekspor minyak goreng, maka sebagian besar menjawab mendukung.

“Total ada 83,7% responden yang sangat mendukung dan mendukung langkah Kejaksaan Agung menuntaskan kasus korupsi ekspor minyak goreng,” ungkap Burhanuddin.

Sedangkan yang kurang mendukung sebesar 4,1%, dan tidak mendukung sama sekali sebesar 2,8%. Adapula 9,4% responden memilih jawaban tidak tahu atau tidak jawab.

 “Responden yang yakin kasus korupsi ekspor minyak goreng dapat diatasi, ada peningkatan di bulan Mei 2022 untuk yang yakin. Sedangkan yang kurang yakin tingkat ketidakyakinan mengalami penurunan. Apakah ini akan berpengaruh pada approval rating Presiden kita lihat nanti,” katanya.

Responden yang merasa hakim pengadilan akan menjatuhkan hukuman secara adil dalam kasus korupsi ekspor minyak goreng sebanyak 59,7%.

“Kepercayaan ini tidak sebesar insitusi penegak hukum lain karena ada putusan bebas dan korting hukuman untuk para tersangka kasus korupsi,” ujar Burhanuddin.

Dari hasil survei, pengetahuan responden bahwa Presiden Jokowi mendukung penuh langkah penegakan hukum terhadap kasus korupsi ekspor minyak goreng masih sedikit.

Komentar