JurnalPatroliNews – Sintang – Selasa (9/11/21) – Menerima kunjungan kerja Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Komandan Kodim 1205/Sintang, Letkol Inf Kukuh Suharwiyono, B.S., MITM., M.Si., memaparkan tentang kondisi bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Sintang. Paparan berlangsung di Bandara Tebelian Sintang, Kalbar.
Dalam pemaparannya, Letkol Inf Kukuh Suharwiyono menyampaikan, bahwa dalam 50 hari terakhir di Kabupaten Sintang sudah terjadi dua kali banjir, pada awal Oktober banjir bertahan hingga 2 minggu dan di akhir Oktober terjadi banjir kembali dengan dampak yang lebih besar hingga hari ini, yang mana ini diakibatkan dari pertemuan arus sungai Kapuas dan Melawi, serta ditambah curah hujan tinggi di kedua Kabupaten tersebut.
“Pemda Sintang sudah bergerak cepat dengan menindaklanjuti pendirian pos-pos siaga, posko pengungsian, dapur umum, posko kesehatan sejak pertama kali banjir terjadi, pada tanggal 30 Agustus Kabupaten Sintang sudah menetapkan status siaga darurat yang mana kemudian di tanggal 5 Oktober 2021 ditetapkan status tanggap darurat yang diperpanjang hingga 16 November, dan kami juga sudah membentuk Komando tanggap darurat penanganan bencana alam pada tanggal 05 November 2021,” ujarnya.
Dandim menjelaskan, bahwa ada 12 Kecamatan dari 14 Kecamatan yang terdampak, dengan total 35117 Kk dan 140468 jiwa terdampak dengan ketinggian air 30 cm sampai 230 cm.
“Jadi Bapak kami sampaikan ada 1906 jiwa warga yang tercatat mengungsi di pengungsian yang disediakan oleh Pemda, dan kebanyakan warga memilih mengungsi ketempat sanak saudara dan tetangga yang masih tinggi dan membuat pengungsian mandiri,” terang mantan Danyonif R 641/Bru.
Komentar