Sebelumnya, dalam kesempatan berbeda, Jokowi mengaku kaget bahwa uang dari hasil Pendapatan Negara Bukan Pajak (APBN) dipakai untuk membeli produk-produk impor luar negeri.
Jokowi mengatakan bahwa uang dari penerimaan APBN didapatkan sangat sulit dari pajak rakyat, kemudian dividen yang dimiliki dari BUMN serta royalti dari pertambangan yang ada.
“Kemudian kita belikan produk impor kemudian kita belikan produk buatan luar negeri, bener? bener? bener? ini lah yang selalu saya ingatkan. Saya awal kaget saya buka banyak sekali pembelian produk impor kita, padahal sumbernya pembelian itu uang APBN,” katanya.
Dia pun mencontohkan barang impor lainnya, seperti pipa oksigen. Berdasarkan penelusuran Jokowi, harga pipa oksigen impor mencapai Rp 8.300, sementara yang dijual di dalam negeri hanya Rp 6.900.
“Beli impor, ini saya cek. Alasannya ada saja. Kualitasnya pak, spec-nya pak enggak pas. Kaya kita ini orang enggak ngerti masalah spesifikasi. BPKP seperti ini cek, pakai yang produk dalam negeri,” kata Jokowi.
Tak sampai di situ, Jokowi kembali mencontohkan alat mekanik yang diimpor dari luar negeri. Jokowi mengatakan, alat mekanik yang diimpor dari luar negeri memang jauh lebih murah ketimbang yang ada di dalam negeri.
“Impor harganya Rp 22,9 juta, yang dalam negeri harganya Rp 28 juta. Beli tetap produk dalam negeri, jangan alasannya lebih murah, yang impor lebih murah, enggak. Terpaut sedikit tetap beli yang produk dalam negeri, karena nilai tambah ada di dalam negeri, lapangan kerja ada di dalam negeri, enggak ada alasan,” tegas Jokowi
Komentar