JurnalPatroliNews – Jakarta – Partisipasi TNI Angkatan Darat (AD) dalam gelaran Indo Defence 2025 Expo & Forum bukan sekadar ajang unjuk kecanggihan alat tempur, tetapi juga perwujudan komitmen nyata dalam memperkuat industri pertahanan nasional serta menjawab langsung kebutuhan rakyat melalui inovasi non-kombatan atau Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Dalam konferensi pers yang digelar Rabu (11/6/2025) di JIExpo Kemayoran, Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyampaikan bahwa keikutsertaan TNI AD pada event internasional yang diikuti oleh 1.180 peserta dari 42 negara ini kembali membawa banyak gebrakan baru dari hasil riset satuan-satuan di tubuh TNI AD.
“TNI AD hadir bukan hanya untuk memperlihatkan alutsista, tetapi juga karya anak bangsa yang dikembangkan langsung oleh prajurit dan satuan di lingkungan TNI AD,” ujar Wahyu.
Pameran dibagi menjadi dua zona: area dalam ruangan (indoor) dan luar ruangan (outdoor). Di zona indoor, TNI AD menampilkan sederet inovasi teknologi tempur, di antaranya Rifle Perimeter Management System (RPMS) untuk mendeteksi arah tembakan, rompi pelindung Jihandak yang tahan ledakan, serta Aplikasi Simulasi Holometrik guna mendukung pengambilan keputusan strategis dalam operasi militer.
TNI AD juga memperkenalkan Integrated Personal Protection (IPP) untuk medan pegunungan dan hutan, serta Sistem Translasi MBT Leopard, yaitu sistem terjemahan digital yang mempermudah pengoperasian tank Leopard buatan Jerman bagi prajurit Indonesia.
Sementara di zona outdoor, TNI AD menunjukkan kemampuan pertahanan wilayah melalui Senjata Anti-Drone berbasis Guided Earth Missile (GEM) dan Pesawat Tanpa Awak (PPTA) yang berperan dalam pemantauan dan intelijen medan.
Namun tak hanya soal pertahanan militer, TNI AD juga menyoroti peran OMSP melalui inovasi sosial seperti pompa hidram untuk pasokan air di daerah terpencil, incinerator ramah lingkungan untuk pengelolaan sampah, dan Ponton Distrailer, alat multifungsi untuk membersihkan sungai dari gulma serta sampah plastik.
Brigjen Wahyu menekankan bahwa partisipasi ini mencerminkan kekuatan ganda yang dimiliki TNI AD, yakni kemampuan tempur sekaligus kemampuan teritorial yang menjangkau hingga akar masyarakat.
“Forum ini adalah ruang penting untuk memperkuat kerja sama kawasan, termasuk latihan gabungan, alih teknologi, hingga dialog strategis antar militer dunia,” jelasnya.
Keikutsertaan TNI AD juga menjadi cermin transformasi internal menuju institusi militer yang tangguh, responsif, dan inovatif. Tidak hanya siap di garis depan pertahanan, tetapi juga hadir sebagai pelayan publik yang berperan dalam pembangunan dan diplomasi internasional.
Pameran Indo Defence 2025 akan berlangsung hingga 14 Juni, dan terbuka bagi masyarakat umum yang ingin mengenal lebih dekat peran modern TNI AD dalam menjaga negeri.
Komentar