Tragedi Kebakaran Depo Plumpang, Ini Cerita Warga Yang Pingsan Setelah Hirup Gas Menyengat!

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Peristiwa kebakaran yang menimpa Depo Pertamina Plumpang, Kecamatan Koja, Jakarta Utara (Jakut) beberapa waktu lalu, menyebabkan banyak warga luka-luka hingga meninggal dunia.

Sebelum kejadian, Rizal (29), seorang warga, bahkan sempat mencium bau gas yang menyengat, sampai dirinya tak sadarkan Diri.

“Saya baru dateng dari rumah sakit, baru datang tadi pagi. Karena terlalu banyak masuk uap, gas itu,” ujar Rizal kepada wartawan, di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Rasela, Jakarta Utara, Minggu (5/3/23).

Rizal menceritakan, Dokter menyebut, dirinya pingsan karena terlalu banyak menghirup gas. Ia pingsan, usai sebelumnya berhasil menyelamatkan diri di pengungsian RPTRA Rasela.

“Iya udah (kepala) pening. Sudah ke sini (pengungsian). Abis itu nggak sadarkan diri. Langsung dibawa ke rumah sakit,” ucapnya.

“Saya tahan itu aja, ya mau jatuh, tahan, tapi ujung-ujungnya nggak kuat kepala udah ini (pusing). Efek itunya pertaminanya gasnya terlalu kuat,” lanjutnya.

Ia menambahkan, Saat kebakaran, bau gas memang sangat menyengat, bahkan dirinya sampai tidak sempat menyelamatkan barang-barang.

“Bau gas, emang nggak kuat, mau nahan-nahan nggak bisa, mau ambil sepeda mau ambil barang-barang saya nggak sempat. Iya karena pusing terlalu menyengat,” tuturnya.

Ia membeberkan, dirinya hanya membawa pakaian yang dikenakannya. Saat kejadian kebakaran, Ia juga langsung menyelamatkan anak-anaknya.

“Saat kejadian saya kabur, bawa ini aja (pakaian). Khawatir sama anak, masalah barang saya nggak khawatir yang penting keluar selamat udah itu saja. Kalau barang-barang bisa cari, uang bisa cari tapi kalau nyawa tidak bisa dicari,” bebernya.

Sementara itu, Andi Tendru, pengelola RPTRA Rasela, menyebut, jumlah pengungsi kebakaran Depo Pertamina Plumpang di RPTRA Rasela Jakarta, kembali berkurang. Kini, hanya tersisa 300 warga yang masih mengungsi.

“Total pengungsi saat ini 300. Ter-update dari jam 08.00 WIB, terakhir. Nanti di-update lagi karena ada banyak pengunjung yang keluar, yang pulang ke rumahnya. Iya (pengungsi) dewasa paling banyak,” sebutnya di lokasi pengungsian.

Komentar