Sementara itu, Trump sebelumnya menyatakan keyakinannya bahwa Gaza memiliki potensi untuk menjadi salah satu tempat terbaik di dunia jika dibangun kembali dengan benar, bahkan dapat menyaingi Monako. Pernyataan ini menunjukkan niat pemerintahan Trump untuk terlibat dalam rekonstruksi dan pembangunan kembali wilayah Gaza pascakonflik.
Selain itu, beberapa pengamat internasional menilai bahwa rencana ini dapat menimbulkan reaksi diplomatik dari berbagai negara, terutama di Timur Tengah. Mereka juga mempertanyakan bagaimana rencana ini akan dibiayai dan dijalankan, mengingat kompleksitas situasi di Gaza dan keterbatasan infrastruktur di negara-negara yang disebut sebagai calon tujuan relokasi.
Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Gedung Putih terkait detail lebih lanjut mengenai rencana ini. Berbagai pihak masih menunggu perkembangan terbaru terkait kebijakan luar negeri pemerintahan Trump terhadap konflik Israel-Palestina.
Komentar